[ad_1]
JawaPos.com – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan, ada 97 ribu database aparatur sipil negara (ASN/PNS) yang tidak jelas keberadaannya namun mendapatkan gaji dan iuran pensiun. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, bahkan kumpulan data para pegawai negara tersebut selama ini ada yang palsu, sehingga pemerintah hanya membayar gaji namun tidak ada orangnya.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja sama BKN Paryono mengatakan, data yang tidak akurat tersebut ditemukan pada tahun 2014 saat dilakukan pendataan ulang tahun PNS (PUPNS). Berdasarkan data, ada lebih dari 90.000 PNS yang tidak mengikuti PUPNS karena beberapa hal.
“Alasan tidak mengikuti PUPNS ada beberapa hal. Akses informasi, sedang tugas belajar sakit, dan lain-lain,” kata Paryono saat dihubungi oleh JawaPos.com, Rabu (26/5).
Namun, Paryono menyebut, jumlah tersebut saat ini sudah berkurang karena banyak PNS yang mengaktifkan datanya akibat tidak mengikuti PUPNS. Namun sayangnya, ia belum mengetahui secara rinci terkait data terbaru pengurangan jumlah PNS gaib tersebut.
“Tetapi ada juga yang sampai sekarang tidak mengajukan pengaktifan. Nah ini yang jadi tanda tanya, apakah ada orangnya atau tidak?” ucapnya.
Sementara, terkait dana gaji yang terlanjur diberikan kepada PNS gaib tersebut, Paryono memastikan bahwa uang tersebut akan ditarik kembali. “Ini mungkin perlu ditelusuri lebh lanjut oleh instansi,” imbuhnya.
Paryono menuturkan, saat ini pihaknya tengah meluncurkan program Pemutakhiran Data Mandiri (PDM) agar PNS bisa melakukan update data setiap waktu melalui aplikasi MYSAPK. Sehingga, PNS bisa melakukan perubahan data sendiri, tidak perlu menunggu BKN.
“Dilakukan oleh masing-masing PNS/ASN karena orang yang paling berhak atas datanya adalah PNS yang bersangkutan,” pungkasnya
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!