[ad_1]
JawaPos.com – Malaysia mengumumkan akan memberlakukan penguncian parsial (semi lockdown) nasional selama hampir sebulan mulai Rabu (12/5) menyusul lonjakan kasus Covid-19. Rumah sakit sudah krisis tempat tidur.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan dengan kasus baru setiap hari mendekati 4 ribu orang dan 37.396 kasus aktif, gelombang ketiga pandemi di negara itu berkembang menjadi krisis nasional. Perdana menteri mengatakan keputusan untuk memberlakukan pembatasan baru dibuat dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang dipimpinnya pada hari Senin (10/5).
“Sekarang ada varian Covid-19 yang lebih menular sementara kapasitas sistem kesehatan masyarakat menjadi lebih kritis,” kata Muhyiddin seperti dilansir dari South China Morning Post, Selasa (11/5).
“Kelemahan dalam kepatuhan protokol Covid-19 oleh beberapa orang. Faktor-faktor ini menuntut pemerintah mengambil tindakan drastis,” tambahnya.
Pejabat kesehatan sebelumnya mengatakan 3.807 kasus tercatat dalam 24 jam terakhir, dengan sebagian besar terjadi di negara bagian Selangor, diikuti oleh Kuala Lumpur. Johor dan Penang, dua pusat industri lainnya di Semenanjung Malaysia, juga mengalami lonjakan kasus. Malaysia kini mencatat total 444.484 kasus dan 1.700 kematian
“Penguncian parsial, yang dikenal sebagai Perintah Kontrol Gerakan (MCO), akan dimulai pada 12 Mei dan berakhir pada 7 Juni,” kata Muhyiddin.
Keputusan tersebut mengikuti pembatasan pergerakan yang diberlakukan di Kuala Lumpur pada 5 Mei. Di bawah MCO, kegiatan sosial termasuk makan di luar dilarang dan perjalanan antarnegara dilarang kecuali untuk alasan medis, pekerjaan atau alasan lain yang disetujui.
Perdana menteri mengatakan lembaga pendidikan akan ditutup meskipun semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi. Menyambut Idul Fitri, kunjungan rumah dan ziarah juga dilarang.
Masjid dengan kapasitas normal 1.000 orang akan diizinkan untuk mengadakan salat khusus pada hari itu hingga 50 jamaah. Batas 20 orang akan diberlakukan di tempat yang lebih kecil.
“Pertemuan membuat jarak sosial menjadi sulit, dan bahwa kelompok besar di ruang tertutup adalah penyebab utama penyebaran Covid-19,” tukasnya.
“Kami telah meratakan kurva selama gelombang pertama dan kedua. Saya ingin mengingatkan semua bahwa gelombang ketiga yang kita hadapi saat ini lebih sengit dan kritis,” ujarnya.
“Kami belum menang. Insya Allah, kami akan mengalahkan virus ini,” tegasnya.
Malaysia pertama kali memberlakukan penguncian nasional pada Maret tahun lalu. Tindakan tersebut secara bertahap dikurangi dua bulan kemudian. Penguncian kedua dari pertengahan Januari 2021 juga berlangsung lebih dari sebulan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!