[ad_1]
JawaPos.com – Sebagian pasien Covid-19 mengeluhkan gejala kehilangan kemampuan mencium bau dan rasa pada indra penciuman mereka. Sisa gejala yang disebut anosmia ini bahkan masih bisa timbul sekalipun pasien sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Laporan Science Times menyarankan pasien melatih penciuman dengan beberapa aroma wewangian. Cara itu dinilai lebih efekti dibandingkan obat. Benarkah demikian?
Ahli Spesialis Paru atau Pulmonolog dari RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet dr. Efriadi menjelaskan melatih penciuman memang bisa membantu. Namun sebetulnya anosmia, kata dia, akan pulih dengan sendirinya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Apa Gejala yang Dialami Pasien Saat ke RS?
“Tidak ada tips khusus Insya Allah pulih sendiri,” katanya kepada JawaPos.com, Minggu (13/6).
Hanya saja ia mengingatkan agar pasien yang mencoba melatih penciumannya dengan berbagai wewangian, bisa saja terkena alergi. Sebab tak semua orang bisa mencium aroma berbeda.
“Bisa membantu (melatih penciuman). Akan tetapi hati-hati dengan yang punya alergi. Alergi dengan zat-zat tersebut yang dilatih untuk penciuman,” jelasnya.
“Intinya jangan panik dan stres. (Pasien yang datang) kehilangan penciuman paling sering,” jelasnya.
Sebelumnya laporan dari Science Times, Ahli Kesehatan Dr. Toby Steele dari UC Davis Health baru-baru ini bekerja dengan sesama anggota fakultasnya yang meliputi profesor Qizhi Gong, PhD, antara lain untuk mengidentifikasi pengobatan untuk anosmia atau kehilangan indra penciuman pada penumpang jarak jauh Covid-19. Caranya melalui pelatihan penciuman.
Laporan WFLA-TV menyebutkan, sejauh ini, Steele telah mengamati hasil yang menguntungkan dengan metode yang menangani dua mekanisme berbeda di mana pasien Covid-19 dapat kehilangan indra penciumannya. Mekanisme ini termasuk memperbaiki jalur saraf. Covid-19 sebagian besar cenderung menghambat reseptor penciuman di rongga hidung. Masalah yang mempengaruhi yang disebutkan terakhir di sisi lain, menghambat kemampuan otak untuk mengenali sinyal dari reseptor tersebut.
Pertama, sang profesor menyarankan untuk membeli 4 minyak esensial yang berbeda secara khusus. Apa saja aromanya? Yakni mawar, cengkeh, kayu putih dan lemon. Cobalah mencium minyak itu masing-masing selama 10 detik dua kali setiap hari.
Profesor Steele mengatakan untuk mengidentifikasi bau maka individu ini memberi tahu otaknya, apa yang dia cium adalah mawar dan dia mencoba membangun kembali koneksi saraf tertentu. Ia menjelaskan hal ini dengan mengutip penelitian yang menunjukkan 30 hingga 40 persen pasien yang mempraktikkan metode ini memulihkan indra penciumannya dalam waktu tiga hingga enam bulan.
Selain melatih penciuman, Steele menggabungkan perawatan ini dengan obat kumur hidung yang mengandung resep anti-inflamasi yang disebut Budesonide. Bersama-sama, kedua pendekatan mengarah pada pemulihan yang jauh lebih baik, dengan penelitian menunjukkan 40 atau 50 persen pasien menunjukkan peningkatan sembuh 3 hingga 6 bulan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!