[ad_1]
JawaPos.com – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibayangi pelemahan karena dolar AS berpotensi berbalik arah menguat atau rebound hari ini. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rupiah berada di level 14.206 per dolar AS.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah 14.240, dengan potensi support di kisaran 14.170,” kata Analis pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi oleh JawaPos.com, Senin (14/6).
Menurutnya, pelaku pasar perlu mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah hari ini karena dolar AS terlihat rebound terhadap major currency seperti Euro, GBP, AUD, JPY, dan mata uang regional seperti SGD, Peso, Baht, Won, pagi ini.
“Pasar kelihatannya melakukan konsolidasi menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS di Kamis dini hari,” ujarnya.
Ariston memaparkan, hasil rapat The Fed kemungkinan besar masih akan tetap sama dengan rapat sebelumnya, yaitu dengan mempertahankan kebijakan yang sama seperti pembelian obligasi USD 120 miliar per bulan dan suku bunga acuan di dekat 0 persen.
Namun, para pelaku pasar mewaspadai jika seandainya the Fed akan membuka diskusi soal kemungkinan perubahan kebijakan ke arah yang lebih ketat karena kenaikan inflasi yang sudah melebihi target 2 persen selama beberapa bulan.
“Diskusi tersebut bisa menjadi indikasi the Fed bersiap mengubah kebijakannya dan ini bisa mendorong penguatan dollar AS ke depan,” tuturnya.
Sementara, dari faktor dalam negeri, naiknya angka covid-19 kemungkinan dapat menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang di hari minggu kemarin, tercatat penambahan kasus baru lebih dari 9000 kasus, mungkin yang tertinggi sejak awal tahun.
“Bila angka ini berlanjut, mungkin ada pembatasan yang lebih ketat yang bisa menganggu perekonomian,” tutupnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!