[ad_1]
JawaPos.com – Penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan membutuhkan gerak cepat. Sebab, jumlah pasien yang terpapar virus korona terus melonjak. Salah satu upaya pemkot ialah menambah tempat isolasi. Rumah sakit (RS) lapangan pun dibuka di Kedung Cowek.
Rencananya, mulai hari ini (6/7) RS lapangan beroperasi. Kapasitas tempat tersebut cukup besar. Diperkirakan mampu menampung 500 pasien.
Senin (5/7) Wali Kota Eri Cahyadi bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memantau persiapan RS darurat tersebut. Sejumlah ruangan dipelototi. Tujuannya, memastikan kesiapan tempat itu.
Seluruh ruangan di lapangan tembak bakal disulap menjadi tempat perawatan. Risma dan Eri memantau satu per satu ruangan. Tampak petugas tengah melengkapi sejumlah fasilitas.
Di seluruh bagian gedung itu dipasang kasa hitam. Kasa tersebut difungsikan sebagai kelambu untuk menghalau nyamuk. Di bagian lantai, pekerja memasang vinil. Disesuaikan dengan standar rumah sakit.
Seusai melakukan pemantauan, Risma mengucap syukur. Pemkot melakukan langkah cepat dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. ’’Alhamdulillah, ada ruangan yang bisa digunakan,’’ paparnya.
Menurut Risma, pemanfaatan lapangan tembak sebagai RS lapangan merupakan langkah tepat. Sebab, tempat itu tidak berada di jantung kota. Jauh dari permukiman warga. ’’Ini yang paling relevan,’’ tegasnya.
Baca Juga: Dana untuk Atasi Covid-19, Pemkot Surabaya Tunda Proyek Infrastruktur
Eri menjelaskan, RS lapangan hampir rampung. Kesiapan tempat tersebut mencapai 90 persen.
’’Target kami, besok (hari ini, Red) sudah bisa menampung pasien,’’ paparnya.
Pemkot membagi fungsi bangunan tersebut. Lantai dasar digunakan untuk menampung pasien yang memiliki gejala. Sedangkan lantai 2 khusus bagi warga yang terpapar Covid-19, tapi tidak memiliki gejala atau OTG.
Setelah RS lapangan beroperasi, seluruh pasien Covid-19 dari Surabaya bakal dirawat di tempat itu. Terutama yang menjalani isolasi mandiri di rumah. ’’Seluruhnya kami tarik ke sini,’’ ucapnya.
Dengan langkah tersebut, pemkot bisa melihat kondisi warga. Selain itu, mempercepat penyembuhan. Sebab, pasien yang menjalani isolasi di RS lapangan bakal terus mendapatkan perhatian. Tenaga kesehatan (nakes) akan memantau kondisi warga selama 24 jam.
Suami Rini Indriyani itu menjelaskan, saat ini banyak pasien yang hendak masuk Hotel Asrama Haji (HAH). Sayangnya, daya tampung tempat isolasi tersebut terbatas. Antrean pasien isolasi telah mencapai 700 orang.
Pemkot juga menyiapkan solusi lain. Ketika RS darurat di lapangan tembak itu penuh pasien, lahan baru disiapkan. Ada sejumlah tempat yang disiapkan sebagai ruang isolasi darurat. Salah satunya, ruang indoor GBT. ’’Kalau RS lapangan penuh, di GBT segera kami siapkan,’’ tegasnya.
Sementara itu, kemarin pemkot mendapatkan bantuan dari Kemensos. Wujudnya berupa sarana dan prasarana (sarpras) untuk RS lapangan. Di antaranya, 250 bed, 10 tenda, serta 50 velbed.
Baca Juga: SE PPKM Darurat di Surabaya: Pendidikan Daring, Tempat Ibadah Tutup
Bantuan lain juga diterima. Yaitu, 60 ribu masker medis, 2.500 masker N95, serta 2.500 APD. ’’Maturnuwun, Bu Menteri. Ini menjadi penyemangat kami melawan Covid-19,’’ jelasnya.
SIAP-SIAP DI RS LAPANGAN TEMBAK
– Mulai hari ini RS lapangan beroperasi.
– RS itu bisa menampung 500 pasien.
– Lantai dasar digunakan pasien bergejala.
– Lantai 2 diperuntukkan pasien OTG.
– Pemkot berharap pengoperasian RS lapangan mampu menarik seluruh pasien isolasi mandiri.
– Pemkot menyiapkan ruang indoor di GBT jika RS lapangan penuh.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!