[ad_1]
JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, program bantuan sosial (bansos) mampu menahan laju kemiskinan nasional selama pandemi Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meskipun terjadi peningkatan, namun angka kemiskinan tercatat hanya 10,19 persen per September 2020.
Adapun, studi Bank Dunia menunjukkan, pandemi akan meningkatkan kemiskinan hingga 11,8 persen tanpa tambahan bansos. Sri Mulyani menjelaskan, dalam menahan laju kemiskinan akibat pandemi Covid-19, pemerintah melakukan perlindungan sosial melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Perluasan perlindungan sosial di dalam Program Penanganan Covid-19 dan PEN 2020 menyelamatkan lebih dari lima juta orang jatuh ke jurang kemiskinan,” ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (7/9).
Sri Mulyani mengungkapkan, sepanjang 2020, program anggaran untuk perlindungan sosial terealisasi sebesar Rp 216,6 triliun. Stimulus bansos dinilai cukup efektif dalam meminimalkan dampak pandemi, khususnya kepada masyarakat yang paling miskin dan rentan.
Pemerintah mempercepat penyaluran dan peningkatan nilai bantuan PKH kepada 10 juta keluarga penerima. Di luar itu, pemerintah memberikan bantuan kepada 21,5 juta keluarga penerima manfaat terutama masyarakat yang terdampak di daerah episentrum penyebaran pandemi.
Selanjutnya, pemerintah memberikan pelatihan secara intensif dan insentif tunai kepada 5,6 juta pencari kerja melalui program Prakerja. Pemerintah juga memberikan bantuan listrik gratis dan subsidi diskon kepada 32,1 juta pelanggan rumah tangga dan UMKM.
“Di bidang pendidikan, pemerintah memberikan subsidi kuota internet kepada 42 juta penerima dari mulai murid, mahasiswa, guru, dan dosen,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!