[ad_1]
JawaPos.com – Kepengurusan PP PBSI periode 2020–2024 pimpinan Agung Firman Sampurna resmi dilantik Ketua KONI Pusat Marciano Norman. Pelantikan berlangsung di Swissotel PIK Avenue, Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin.
Dalam susunan kepengurusan, dipastikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah melepas jabatannya sebagai sekretaris jenderal. Agung menyatakan, Listyo sudah secara resmi mengirim surat pengunduran dirinya pada Kamis (8/4). Listyo pun tak hadir dalam acara pelantikan.
Mundurnya Sigit tak lepas dari terpilihnya dia sebagai ketua umum PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia). Sebagaimana diketahui, dalam AD/ART PBSI pasal 14 ayat 2 butir g disebutkan, semua jabatan di pengurus pusat/pengurus provinsi/pengurus kabupaten/kota tidak boleh rangkap jabatan di semua tingkatan cabang olahraga lain selain bulu tangkis. ”Beliau paham tentang hal ini,” ujarnya.
Terpilihnya Listyo sebagai ketua umum PB ISSI, menurut Agung, merupakan hal yang positif. ”Agar setiap cabang olahraga mendapat support yang memadai. Karena itu, keputusan beliau untuk jadi Ketum PB ISSI kami dukung,” ucap pria yang juga menjabat ketua BPK itu.
Agung menyebutkan, Listyo sudah menyampaikan beberapa nama untuk menjadi penggantinya. Nama Kapolda Metro Jaya Irjenpol Mohammad Fadil Imran menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan posisinya.
Fadil diketahui juga masuk kepengurusan sebagai staf khusus ketua umum. Kemarin Fadil hadir dalam pelantikan. ”Dalam waktu dekat, kami dari formatur akan mengambil keputusan dari nama-nama tersebut,” paparnya.
Mengenai kans bakal menjabat sebagai Sekjen PP PBSI, Fadil belum ingin menanggapi lebih lanjut. Dia memilih menunggu keputusan akhir dari tim formatur.
Nah, setelah acara pelantikan, PP PBSI langsung menggelar rapat pleno pertama. Rapat itu dilaksanakan secara tertutup di hari dan tempat yang sama mulai pukul 13.00 WIB.
Agung menegaskan, hal terpenting dalam sebuah kepengurusan adalah tata kelola. ”Tata kelola yang baik adalah organisasi yang ekonomis, efisien, dan efektif. Kami akan melaksanakan pengelolaan seperti itu,” bebernya.
PBSI juga bakal mengidentifikasikan masalah dan evaluasi. Misalnya, problem saat mengikuti kejuaraan All England 2021. Pada ajang itu, tim Indonesia terpaksa dipulangkan karena terindikasi terpapar Covid-19.
Nah, salah satu yang bakal dilakukan adalah mengintensifkan komunikasi dengan perwakilan Indonesia di negara tempat turnamen dilaksanakan.
”Bukan tiba-tiba kami menyewa pesawat, karena itu bukan solusi. Kemudian, kami juga akan koordinasi secara intensif dengan maskapai. Bagaimana pola mereka, transit di mana, supaya atlet tetap dapat bertanding nantinya,” tuturnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!