[ad_1]
JawaPos.com – Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat luas. Hal ini tentunya menjadi sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian melalui sektor budaya.
Seperti halnya Cirebon, Jawa Barat, daerah tersebut memiliki potensi yang kaya dalam produk etniknya, yakni batik, topeng, ukiran kayu, lukisan kaca, kaca dekorasi dan lainnya. Selain itu karakteristik, corak dan ornamen produk UMKM pun dipengaruhi oleh berbagai budaya, yakni Islam, Tiongkok, Arab dan Hindu.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Informasi dan Telekomunikasi (Kemenkominfo) Septriana Tangkary mengatakan, dengan potensi produk usaha yang kaya ini, meskipun di tengah pandemi, UMKM Cirebon harus tetap berkegiatan dengan memanfaatkan peluang entreneurship dan technopreneurship.
“Pemerintah memberikan jaringan infrastruktur internet agar masyarakat bisa lebih produktif dalam menjual produknya secara online, meskipun tidak bisa bertransaksi jual beli secara tatap muka namun kini UMKM Cirebon masih bisa tetap survive di tengah pembatasan sosial”, ujar dia, Jumat (16/4).
Dia pun memotivasi para orang Cirebon bahwa selalu ada peluang di tiap kesulitan. “Tunjukkan kita bangsa Indonesia, wong Cerbon, mampu mengatasi wabah pandemi global ini secara bersama-sama,” ucapnya.
Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh menyampaikan, pandemi membuat pergeseran perilaku kita. Digitalisasi sangat tidak terhindarkan, oleh karenanya iovasi dan digitalisasi menjadi solusi kebangkitan ekonomi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Anak-anak muda sekarang lebih maju dan lebih punya keberanian dibandingkan jaman saya dulu. Anak muda sekarang ketika lulus sudah banyak yang ingin menjadi pengusaha”, ungkapnya.
Founder Batik Trusmi, Sally Giovanny menyampaikan terjadi perubahan cara usaha dengan adanya pandemi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yaitu menjual produk secara online.
“Ekonomi di kota Cirebon sudah menggeliat. kami mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Cirebon berupa relaksasi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!