Ahli: Seseorang Tetap Bisa Terlindungi Walau Tak Disuntik Booster

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Tak semua orang mendapatkan kesempatan vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19. Hanya tenaga kesehatan yang diberi kesempatan. Meski begitu, jangan khawatir. Pakar kesehatan menegaskan vaksinasi dua dosis atau dosis penuh tetap sangat efektif melindungi seseorang dari Covid-19.

Seseorang yang divaksinasi akan terlundungi terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh Covid-19. Direktur CDC AS dr. Rochelle Walensky menegaskan vaksin berfungsi mencegah infeksi serius. Para ahli konsisten mencatat efektivitas vaksin Covid-19. Dan dua vaksin tetap melindungi tubuh.

“Ingat, bahkan dosis dua vaksin saat ini masih melindungi Anda dengan sangat baik dari rawat inap dan kematian walau belum menerima booster. Kami masih terlindungi dari efek terburuk dari virus itu,” kata profesor kedokteran darurat di Brown University, dr. Megan Ranney, kepada CNN.

Di AS, seseorang yang sudah disuntik dua dosis vaksin mRNA memiliki peluang yang sangat tinggi untuk tidak mengalami infeksi serius. Sekitar 62,2 persen populasi AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 sementara sekitar 52,9 persen telah divaksinasi penuh, sesuai data CDC menunjukkan. Dari 10 negara bagian dengan tingkat kasus Covid-19 terburuk selama seminggu terakhir, tujuh di antaranya juga memiliki di antara 10 tingkat vaksinasi terbaik.

Di Indonesia, tenaga kesehatan juga memiliki risiko tinggi tertular virus Covid-19 meski telah divaksinasi. Kementerian Kesehatan memutuskan memberikan vaksin suntikan ketiga vaksin Moderna dengan metode mRNA dari Amerika Serikat untuk tenaga kesehatan.

Dalam siaran persnya, Moderna juga menyarankan agar individu dengan vaksinasi lengkap harus mendapatkan suntikan booster karena varian Delta makin mengganas. Presiden Moderna Stephen Hoge mengatakan bahwa booster setelah dua dosis vaksin Covid-19 diperlukan, untuk membangun perlindungan tambahan dari sistem kekebalan kita. Tetapi dengan efektivitas vaksin yang terbukti, CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan bahwa kita harus tetap waspada terhadap virus varian delta.

Laporan Science Times, booster Covid-19 Moderna disuntikkan setelah menyelesaikan dosis vaksin. Perusahaan farmasi masih dalam proses mengembangkan suntikan booster. Menurut sebuah laporan oleh The Verge, penguat ini akan membantu individu memperkuat kekebalan mereka terhadap varian Delta Covid-19 dan potensi mutasi virus Korona lainnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.