Korban Pelecehan di KPI Anggota Forum Lingkar Pena dan Pegiat Literasi

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Kasus dugaan perundungan dan pelecehan yang menimpa pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berinisial MS saat ini sedang ramai menjadi perbincangan publik. Ternyata, MS merupakan anggota aktif Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Jakarta.

“MS adalah anggota FLP aktif, yang tergabung di FLP Cabang Jakarta,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP, Yeni Mulati dalam keterangannya, Minggu (5/9).

Yeni menjelaskan, rekan-rekan di FLP  Jakarta memberikan kesaksian bahwa MS adalah sosok berkepribadian baik, serta banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan literasi. Dia menyebut, FLP mengapresiasi sikap cepat tanggap yang dilakukan oleh KPI Pusat dan pihak Kepolisian dalam merespons kasus MS.

Sebagaimana rilis yang dikeluarkan KPI Pusat, saat ini para pelaku sudah dinonaktifkan. Bahkan, kepolisian juga sudah mulai memproses hukum pelaku perundungan dan pelecehan seksual tersebut.

Oleh karena itu, FLP mendesak kepolisian untuk segera menetapkan pelaku sebagai tersangka, dan terus

memberikan perlindungan terhadap korban. Yeni lantas, mengajak seluruh anggota FLP dan masyarakat untuk terus mengawal kasus ini, hingga pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

“FLP terus mendampingi korban dan memberikan dukungan moral, serta pendampingan psikologis, agar korban dan keluarga segera pulih dari trauma,” tegas Yeni menandaskan.

Sebagaimana diketahui, dugaan pelecehan seksual sesama jenis dan perundungan terjadi di kantor KPI Pusat, Jakarta, terhadap korban berinisial MS. MS mengaku kejadian itu membayangi dirinya selama bertahun-tahun sejak bekerja di KPI.

Menurutnya, sejak awal terdapat rekan kerja senior yang mengintimidasi dan memaksa dirinya untuk membeli makan selama bekerja. MS merasa diperlakukan secara rendah dan ditindas oleh rekan-rekan kerjanya seperti budak.

Ia bercerita, pada 2015 para pelaku perundungan itu mulai melakukan pelecehan seksual. Mereka memegangi kepala, tangan, kaki hingga menelanjangi korban. Bahkan, para pelaku mencoret-coret kelaminnya menggunakan spidol.

Perbuatan itu membuat dirinya merasa trauma dan rendah diri. Ia tak bisa melawan aksi perundungan yang dilakukan secara ramai-ramai itu.

Setahun berlalu, ia masih merasa stres akibat perlakuan para seniornya di kantor. Ia mengatakan sering berteriak tanpa sebab dan mengingat masa-masa pelecehan tersebut.

MS juga bercerita bahwa ia pernah dilempar ke kolam renang saat sedang mengikuti kegiatan di Resort Prima Cipayung, Bogor. Kala itu, ia sedang tertidur dan dirundung oleh para pelaku. Sekitar pukul 01.30 WIB, ia dilempar dan dijadikan sebagai hiburan. (*)

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.