[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sebagai pihak yang ingin mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisi ketua umum Partai Demokrat.
“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” demikian cuit Andi Arief di akun Twitternya @Andiarief_, Senin (1/1/2021).
1. Moeldoko bantah ada kudeta kepada AHY dari lingkaran Istana
Sementara itu, Moeldoko membantah tudingan AHY yang menyebut ada pejabat di lingkar Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan kudeta pada partai Demokrat. Menurut Moeldoko, kudeta seharusnya dilakukan oleh orang dalam partai, bukan dari luar partai.
“Kalau ada istilah kudeta ya dari dalam. Masa kudeta dari luar,” kata Moeldoko dalam keterangan persnya yang digelar secara daring, Senin (1/2/2021).
2. Moeldoko menduga tudingan kudeta Partai Demokrat berawal dari foto-foto
Moeldoko menduga tudingan yang dilontarkan AHY tersebut berawal dari unggahan foto dia bersama tamu-tamunya. Apabila para tamu yang datang ke rumahnya adalah bagian dari Demokrat, ia mengaku bahwa pertemuannya itu hanya sebatas menerima mereka sebagai tamu saja. Sebab, pintu rumahnya terbuka untuk siapapun.
“Saya mantan Panglima TNI, tetapi saya tidak memiliki batas dengan siapapun. Apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam siapapun. Ya secara bergelombang mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima,” kata Moeldoko. “Saya sih sebenarnya prihatin melihat situasi itu. Karena saya juga sebagian yg mencintai Demokrat. Terus munculah isu-isu ini, mungkin dasarnya foto-foto.” .
3. Moeldoko minta jangan libatkan Jokowi dalam isu kudeta Partai Demokrat
Mantan Panglima TNI di era Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan jangan sampai isu ini melibatkan Presiden Jokowi. Sebab, orang nomor satu di Indonesia itu tak tahu menahu isu ini.
“Jangan dikit-dikit Istana. Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali. Gak tau apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini. Bukan selaku Kepala KSP,” kata Moeldoko.
4. AHY sebut ada pihak yang ingin melakukan kudeta kepada dirinya sebagai ketum Demokrat
Sebelumnya, dalam rapat khusus bersama pimpinan DPD dan DPC partai secara daring, AHY menyebut ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kekuasaan di partainya.
“Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya, yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat,” kata AHY dikutip dari channel YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021).
AHY menjelaskan, informasi itu dia dapatkan melalui kesaksian dan penjelasan dari sejumlah pihak yang bisa dipercaya. Bahkan, kata AHY, pihak yang ingin melakukan kudeta terhadap dirinya datang dari lingkaran istana atau pemerintahan.
“Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!