LAMPUNG (IM) – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melantik tujuh pasangan kepala daerah terpilih secara langsung di Bandar Lampung yang juga disiarkan secara daring , Jumat (26/2/2021). Para bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota yang telah dilantik diminta fokus pada penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Pelantikan kepala daerah itu di Lampung dilakukan secara terbatas di kantor pemerintahan Provinsi Lampung. Pelantikan hanya dihadiri oleh sejumlah pejabat, antara lain, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia. Selain itu, hadir pula perwakilan pimpinan DPRD Lampung serta para kepala daerah yang akan dilantik.
Ketujuh pasangan kepala daerah yang dilantik itu merupakan lima pasangan bupati dan wakil bupati serta dua pasangan wali kota dan wakil wali kota di tujuh daerah di Lampung. Mereka adalah Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya dan Wakil Bupati Ali Rahman; Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dan Wakil Bupati S Marzuki; Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dan Wakil Bupati Pandu Kusuma Dewangsa; Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad dan Wakil Bupati Ardito Wijaya; serta Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo dan Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi.
Selain itu, dilantik pula Wali Kota Metro Wahdi dan Wakil Wali Kota Qomaru Zaman serta Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Wakil Wali Kota Deddy Amarullah.
Dalam kesempatan itu, Arinal meminta para kepala daerah terpilih untuk fokus pada penanganan pandemi Covid-19 di daerahnya masing-masing. Kendati wabah Covid-19 belum sepenuhnya mereda, kondisi penyebaran Covid-19 di Lampung semakin membaik.
Saat ini tidak ada daerah yang berstatus zona merah Covid-19 di Lampung. Untuk itu, kepala daerah harus mampu melakukan upaya penanganan Covid-19 dengan lebih baik lagi agar pandemi bisa dikendalikan. ”Saya mohon keluar dari ruangan ini, tolong selamatkan rakyat. Kita harus bekerja keras dalam penanganan pandemi Covid-19,” ucap Arinal.
Tujuh pasang kepala daerah terpilih hasil pilkada serentak tahun 2020 dilantik secara langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Bandar Lampung, Jumat (26/2/2021). Pelantikan secara langsung digelar secara terbatas dan disiarkan secara daring.
Dia menekankan, penanganan pandemi Covid-19 di tiga daerah, yakni Kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, dan Lampung Timur, harus lebih ketat. Pasalnya, ketiga kabupaten dan kota itu merupakan daerah dengan konsentrasi penduduk terbesar di Lampung. Selain itu, daerah tersebut merupakan pelintasan masyarakat dari luar provinsi Lampung.
Setelah acara pelantikan, para kepala daerah diminta langsung kembali ke daerahnya masing-masing. Mereka juga dilarang mengadakan acara perayaan yang menimbulkan kerumunan massa.
Selain itu, Arinal juga meminta kepala daerah harus mampu tetap mempertahankan Lampung sebagai sentra produksi pangan dan ternak. Hal itu penting agar Lampung tetap dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah situasi pandemi Covid-19.
Arinal menambahkan, pemerintah di tingkat kabupaten dan kota juga harus merancang program yang sinergi dengan arah pembangunan Provinsi Lampung. Menurut dia, upaya membangun kekuatan ekonomi masyarakat harus dilakukan dengan memperkuat basis ekonomi pertanian di perdesaan.
Untuk mencapai itu, Pemprov Lampung mempunyai sejumlah program unggulan, antara lain, Kartu Petani Berjaya dan Pembangunan Smart Village. Program lainnya yang menjadi fokus Pemprov Lampung adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, investasi, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antarkabupaten dan kota di Lampung.
Pada 2022, Pemprov Lampung berencana membangun jalan provinsi di seluruh kabupaten dan kota. Arinal menyebutkan, jumlah anggaran yang disiapkan untuk pembangunan jalan provinsi itu berkisar Rp 3-Rp 3,5 triliun. Untuk itu, kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota juga diminta menggenjot pembangunan jalan kabupaten di daerahnya masing-masing.
Hal lain yang perlu diperhatikan, kata Arinal, adalah rencana pembangunan daerah dan tata kelola wilayah. Kepala daerah harus mempertimbangkan daya dukung lingkungan dalam merancang pembangunan agar tidak memicu bencana. Dia juga meminta daerah tetap mempertahankan daerah resapan air di daerah masing-masing.
Sementara itu, pasangan calon kepala daerah yang unggul dalam pilkada di Kabupaten Pesisir Barat belum dilantik. Pasalnya, masih terdapat sengketa perselisihan hasil pilkada di wilayah itu.
Sebelumnya, pasangan calon bupati dan wakil bupati Pesisir Barat nomor urut 2, Aria Lukita-Erlina, mengajukan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan itu terkait adanya dugaan penggelembungan suara pasangan calon nomor urut 3, yakni Agus Istiqlal-Zulqoni, yang sebelumnya dinyatakan unggul berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara.
Ketua KPU Pesisir Barat Marlini menuturkan, saat ini sidang sengketa pilkada di Kabupaten Pesisir Barat masih berlangsung. Pihaknya masih harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi untuk bisa menetapkan pasangan calon terpilih.
(Red)