[ad_1]
JawaPos.com – Keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian semakin meningkat. Hal tersebut tecermin pada peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) Bank Indonesia pada Juni dari 104,4 menjadi 107,4.
Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menuturkan, seluruh komponen IKK meningkat, mulai indeks kondisi ekonomi hingga indeks ekspektasi konsumen. Artinya, optimisme konsumen pada Juni tetap terjaga meski situasi pandemi.
Meski demikian, Josua mengingatkan bahwa survei tersebut dilakukan pada pertengahan Juni sehingga tidak mencerminkan keyakinan konsumen pada akhir Juni atau awal Juli. “Belum memperhitungkan dampak pemberlakuan penguatan PPKM mikro sejak 22 Juni,” kata Josua kepada Jawa Pos kemarin (9/7).
Berdasar survei penjualan eceran (SPE), indeks penjualan eceran per Mei tercatat 3,2 persen month-to-month (MtM). Sementara itu, penjualan eceran per Juni diperkirakan turun 11,1 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Penurunan tersebut merupakan imbas puncak penjualan eceran pada Ramadan yang lantas melambat pada Mei dan terus menurun pada Juni. Josua memprediksi penurunan IKK pada Juli terjadi karena imbas peningkatan kasus Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali.
Untuk itu, Josua mendorong pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial kepada rumah tangga terdampak. Dengan penyaluran bansos, ekspektasi dan optimisme masyarakat dapat terjaga.
“Bukan hanya masyarakat miskin yang terkena dampak, melainkan juga masyarakat rentan,” katanya.
Josua juga berharap pemerintah berhasil menurunkan penularan Covid-19 selama PPKM darurat hingga 20 Juli mendatang. Hal itu bertujuan memastikan PPKM darurat tidak diperpanjang sehingga konsumen menengah dan atas tidak terdampak. Keberhasilan PPKM darurat diyakini mampu mendorong pemulihan ekonomi yang sudah terlihat pada kuartal II 2021.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!