[ad_1]
JawaPos.com – Penunjukan Raffi Ahmad-Nagita Slavina sebagai ikon PON XX/2020 Papua menimbulkan pro dan kontra. Raffi dan Nagita dianggap tidak merepresentasikan Papua.
Adanya polemik itu memaksa Kemenpora angkat bicara. Dalam jumpa pers virtual kemarin, Menpora Zainudin Amali menyampaikan bahwa penunjukan ikon PON tersebut bukan keputusan pemerintah pusat. Hal itu resmi sebagai kewenangan PB PON yang ketuanya adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.
’’Bukan dari pemerintah pusat, Kemenpora, apalagi dikaitkan dengan presiden. Kami tidak tahu-menahu. Ini sepenuhnya kewenangan PB PON,’’ ujar Amali.
Amali paham penunjukan Raffi-Nagita untuk faktor komunikasi. Agar bisa mempromosikan dan memeriahkan PON XX/2020 ke masyarakat. Namun, ini malah menimbulkan respone yang beragam.
Karena adanya kontroversi tersebut, Amali akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. ’’Aspirasi masyarakat perlu diperhatikan. Saya akan koordinasi dengan PB PON supaya ada petimbangan lagi daripada kontroversi ini berkepanjangan,’’ ungkapnya.
Amali juga berkomunikasi dengan pihak Raffi-Nagita. Dia menilai, mereka profesional saja dalam penunjukan dan melaksanakan tugas tersebut.
’’Ini memang kewenangan PB PON. Tapi, kalau menyangkut area publik, ini perlu dikomunikasikan. Dari Kemenpora tidak bisa menganulir ya. Ajak koordinasi, mereka (PB PON) yang putuskan supaya menjadi baik,’’ imbuh Amali.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!
