[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN) DR (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) menjadi salah satu yang digadang-gadang juga akan menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai menteri kesehatan, dalam reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Hasto sejatinya sudah tak asing lagi sebelum menjadi kepala BKKBN, dia pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, dan terkenal memiliki banyak prestasi. Berikut jejak karier Hasto dan prestasinya.
1. Program-progam saat dia menjabat di Kulon Progo
Hasto mulai dikenal, ketika melakukan banyak inovasi saat menjabat Bupati Kulon Progo. Dia mulai menjabat sebagai bupati sejak 2011, kala itu salah satu pengusungnya ialah PDIP.
Pada periode pertama menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, dia mencoba mengangkat perekonomian kabupaten yang terletak di barat Yogyakarta ini, lewat program Bela dan Beli Kulon Progo, dan ini dapat menopang perekonomian Kulon Progo kala itu.
Melalui kepemimpinan Hasto, Kulon Progomemiliki merek air minum lokal. Airnya diolah langsung dari PDAM Kulon Progo. Produk air mineral bermerek AirKu ini menguasai seperempat dari total pasar air minum kemasan di Kulon Progo.
Selain itu, Hasto menolak sponsor rokok di Kulon Progo. Karena itu, tidak ada baliho atau bentuk promosi apapun dari perusahaan rokok di daerah ini.
Siapa sangka prestasinya tersebut membuat Hasto kembali dipercaya memimpin Kulon Progo hingga 2019.
2. Dokter sepesialis kebidanan dan kandungan
Sebelum terjun ke dunia politik, Hasto berlatar belakang seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dia sempat menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.
Setelah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, Hasto tidak langsung meninggalkan profesinya sebagai dokter. Dia sempat
praktik di luar Kulon Progo, di rumah sakit yang dia dirikan, yakni RS Sadewa Babarsari.
3. Menjabat sebagai kepala BKKBN sejak Juli 2019
Hasto resmi menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Senin, 1 Juli 2019. Kala itu, dia dilantik Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur.
“Ya, itu dokter, dan komunikasi publik seorang bupati kan jauh lebih baik untuk mengkampanyekan (program) keluarga berencana,” kata Jokowi kala itu, dikutip melalui kantor berita ANTARA, Senin (21/12/2020).
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!