[ad_1]
JawaPos.com – Jangan mudik. Gubernur Khofifah Indar Parawansa membuka pernyataannya dengan kalimat itu setelah mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan jajaran forkopimda di Mapolda Jatim, Rabu (21/4). Dia menyebut tidak ada ruang bagi pemudik. Berbagai cara sudah disiapkan sebagai antisipasi.
Khofifah menuturkan, pola pencegahan arus mudik tidak hanya berupa penyekatan di perbatasan. Namun, juga melibatkan kepala desa atau lurah. Upaya tersebut diperkuat dengan adanya instruksi dari Mendagri.
Dalam instruksi itu, kata dia, desa atau kelurahan diminta menyiapkan tempat karantina. Fungsinya adalah untuk menampung pemudik di lingkungannya. Mereka diwajibkan menjalani karantina lima hari.
Khofifah menjelaskan, biaya karantina tidak ditanggung pemerintah. Melainkan oleh pemudik itu sendiri. ’’Masyarakat diimbau tidak nekat mudik. Jika pun berhasil lolos dari titik penyekatan yang disiapkan, sudah ada karantina yang menunggu,” tuturnya.
Dia berharap upaya berlapis yang disiapkan bisa mengurungkan niat masyarakat untuk mudik. Sebab, urgensinya masih kalah oleh upaya penanggulangan pandemi.
Mantan menteri sosial itu menegaskan bahwa Covid-19 masih ada. Hingga saat ini persebarannya belum berhenti. ’’Memang angkanya terus melandai, tetapi harus terus diwaspadai. Jangan sampai naik,” katanya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menambahkan, rakor tersebut tersambung secara virtual dengan Kapolri, panglima TNI, dan sejumlah menteri. Juga, seluruh polres jajarannya. ’’Bapak Kapolri tadi sempat menyampaikan data yang sangat penting,” terangnya.
Nico mengatakan, persentase fatalitas lansia yang terpapar korona sangat tinggi. Menurut data, angkanya mencapai 48 persen. ’’Artinya, melakukan mudik sama juga membahayakan nyawa orang yang sangat kita sayangi,” tuturnya. Sebab, tujuan mudik pasti tidak lepas dari silaturahmi dengan anggota keluarga atau orang yang dituakan.
Jenderal bintang dua tersebut menambahkan, jajarannya bersama instansi terkait sudah menyiapkan pola penyekatan secara maksimal. Lokasi yang dipilih disesuaikan dengan kerawanan. Misalnya, kawasan perbatasan. ’’Dijaga 24 jam oleh petugas gabungan,” ujarnya.
Baca Juga: Dituntut Minta Maaf, Jozeph: Jawaban Saya Sama Seperti Abdul Somad
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menyatakan, pihaknya akan mendukung penuh upaya yang disiapkan. Dia sudah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk terlibat dalam langkah-langkah pencegahan persebaran korona. ’’TNI, Polri, dan pemerintah akan terus bersinergi untuk menanggulangi pandemi ini,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!