Pematangsiantar (IM) – Kota Pematangsiantar berada di urutan ke-11 sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia. Namun di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), bahkan di Pulau Sumatera, Kota Pematangsiantar menjadi urutan pertama Kota Paling Toleran.
Demikian disampaikan perwakilan dari Maju Bumi, Chandra SE, dalam laporannya di acara bakti sosial (baksos) menjelang Perayaan Imlek 2575 Kongzili/2024, di yang digelar Maju Bumi, Perguruan Buddhist Manjusri, Manjusri, dan Persaudaraan Pemuda Vihara Avalokitesvara (PPVA) di komplek Vihara Avalokitesvara, Jalan Sipiso-piso, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Sabtu (03/02/2024) siang.
Dr. Susanti mengucapkan selamat kepada karena Kota Pematangsiantar menduduki posisi 11 Kota Paling Toleran di Indonesia. Sedangkan di Provinsi Sumut, bahkan di Pulau Sumatera, Kota Pematangsiantar menduduki posisi 1.
“Tahun ini kita wujudkan masuk posisi 5 besar,” kata Chandra, dan menambahkan peningkatan peringkat dari 31 di tahun sebelumnya menjadi peringkat 11 tidak terlepas dari keaktifan dr Susanti yang senantiasa berusaha hadir di setiap kegiatan agama dan etnis.Chandra menerangkan, tahun ini merupakan tahun ke-27 pihaknya menggelar Baksos Imlek.”
Bantuan kasih menyambut Imlek sudah kita lakukan sejak tahun 1998 lalu, dan tidak terlepas dari dukungan donatur berbagai pihak yang sebagian besar tidak mau disebutkan namanya.
Mari kita doakan para donatur, dan wali kota serta keluarga yang berperan aktif dalam membantu masyarakat,” sebut Chandra.
Menurut Chandra, kali ini ada 150 warga kurang mampu yang menerima bantuan kasih.
“Yang hadir 108 orang, 42 orang lagi akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing,” tambahnya.
Masih kata Chandra, Imlek bukanlah perayaan agama Buddha, perayaan etnis Tionghoa. Jadi, penerima bantuan adalah etnis Tionghoa yang berasal dari berbagai agama, baik Buddha, Kristen, Katolik, maupun Islam.Sementara dr Susanti mengucapkan Selamat Merayakan Imlek kepada etnis Tionghoa.
dr Susanti juga menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara dan donatur yang telah melaksanakan baksos sebagai rangkaian perayaan Imlek.
Terkait peringkat 11 se-Indonesia serta peringkat 1 di Provinsi Sumut dan Pulau Sumatera sebagai Kota Paling Toleran, dr Susanti mengatakan prestasi tersebut diraih berkat kerja sama semua pihak.
“Salah satu yang mendukungnya adalah kegiatan seperti ini, yang bersifat sosial antar lintas agama dan lintas suku yg diselenggarakan bersama-sama,” terang dr Susanti.
Meski begitu, lanjutnya, tanpa predikat tersebut pun, masyarakat Kota Pematangsiantar tetap toleran dan masyarakatnya memelihara kebersamaan dalam keberagaman. “Mari kita pelihara toleransi dan kebersamaan. Sehingga tahun depan harapan masuk 5 besar bisa tercapai,” ajaknya.
Kepada warga penerima bantuan, dr Susanti mengucapkan semoga dalam keadaan sehat dan bahagia saat merayakan Imlek. Serta bantuan yang diberikan dapat membantu d memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Pematangsiantar Boy Iskandar Warongan SSos MSP dalam sambutannya mengapresiasi panitia yang telah menyiapkan kegiatan tersebut. Kepada penerima bantuan, Boy mengucapkan selamat menyambut Imlek. Ia berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis yang dilanjutkan pembagian angpao. Turut hadir, Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar H Kusma Erizal Ginting SH, para Bhiksu Vihara Avalokitesvara, Ketua Walubi Pematangsiantar Susanto, perwakilan Perguruan Buddhist Manjusri, perwakilan Yayasan Perguruan Sultan Agung, Camat Siantar Selatan Pedi Arianto Sitopu SE MM, dan lainnya.
(Red)
Sumber: Diskominfo Pematang Siantar