Kanit Intel Polsek Moraid Dianiaya Warga, Begini Kronologinya

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Penganiayaan menimpa Kepala Unit (Kanit) Intel Polsek Moraid, Sorong, Papua Barat, Bripka Miswanto. Dia dikeroyok oleh sejumlah orang, akibat kesalah pahaman warga menerima informasi.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, pengeroyokan ini terjadi usai kecelakaan seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial NY, 48, di Sorong hingga tewas. Saat itu NY yang mengendarai sepeda motor diduga ditabrak oleh sebuah mobil.

Pasca insiden tersebut, Polsek Moraid didatangi oleh sejumlah warga. Mereka menerima informasi jika penabrak NY disembunyikan oleh Kanit Intel.

“Beredar kabar bahwa supir Hilux disembunyikan Kanit Intel Polsek Moraid, sehingga masyarakat langsung mencari Kanit Intel Polsek Moraid,” kata Adam dalam keterangan tertulis, Kamis (3/6).

Setibanya di kantor polisi, warga langsung mengeroyok Kanit Intel. Beruntung korban dapat diselamatkan. “Masyarakat langsung mencari Kanit Intel Polsek Moraid dan melakukan penganiayaan kepada Kanit Intel Moraid,” jelas Adam.

Amukan warga juga semakin membabi buta dengan melempari kantor polisi menggunakan batu. Beberapa saat berselang, kondisi berhasil dikendalikan usai Kapolres Sorong dan Direktur Polisi Air, Udara (Dir Polairud) Polda Papua Barat, dan Danyon B Brimob Kota Sorong tiba di lokasi.

Baca juga: Cemburu karena Pacar Mabuk, Pelajar Surabaya Lakukan Penganiayaan

“Bagi masyarakat kita imbau bila terjadi hal seperti ini serahkan penanganan kepada pihak kepolisian, jangan malah membuat tindakan justru menjadikan sebuah tindak pidana baru seperti pengrusakan ataupun penganiayaan,” pungkasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.