[ad_1]
JawaPos.com – Selepas berbuka puasa, M. Yunus bersiap. Badan dibersihkan. Pakaian diganti. Dia hendak beribadah di masjid. Yaitu, mengikuti salat Isya dan Tarawih berjamaah. Mengenakan baju takwa putih dipadu dengan songkok berwarna senada, Yunus bergegas keluar rumah. Dia hendak menuju Masjid Baitu Ilmin. Rumah ibadah itu terletak di Jalan Girilaya.
Sampai di masjid, salat Isya dan Tarawih dia ikuti. Selepas menunaikan ibadah, pemeran New Man itu meminta jamaah tidak meninggalkan masjid terlebih dahulu. Yunus bergegas maju ke saf pertama.
Alumnus IPDN itu menyampaikan sejumlah informasi. Di antaranya, meminta jamaah tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama bulan puasa lantaran virus korona belum juga hilang.
Yang tidak kalah penting, imbauan tidak mudik. ’’Saya minta tolong mudik ditunda terlebih dahulu,’’ paparnya.
Ya, sejak puasa, Yunus turun ke sejumlah masjid di Sawahan. Menggelar safari Ramadan. Di tempat ibadah itu, dia memberikan beragam nasihat. Misalnya, warga diminta tetap menjaga kerukunan Ramadan. Waspada terhadap bencana. Serta, menyampaikan informasi larangan mudik. ’’Karena dengan cara ini, saya bisa bertemu banyak warga,’’ ucapnya.
Larangan pulang kampung memang menjadi perhatian. Kebijakan pemerintah itu harus mendapatkan dukungan seluruh daerah. Terutama camat dan lurah. Untuk menangkal pemudik, pemimpin wilayah itu diminta melakukan pemantauan serta menyediakan tempat isolasi.
Sosialisasi larangan mudik juga dilakukan Camat Tambaksari Ridwan Mubarun. Berbeda dengan cara Yunus, dia menyampaikan informasi itu ke lurah. Mantan camat Rungkut tersebut menuturkan, lurah kesulitan untuk menyiapkan tempat isolasi bagi pemudik. Pasalnya, Tambaksari merupakan wilayah yang padat. ’’Kantor kelurahan juga sempit,’’ jelasnya.
Sebagai jalan keluar, dia meminta lurah melakukan pendataan. Warga dan pemudik dipelototi. ’’Yang selepas bepergian wajib isolasi mandiri di rumah,’’ tegasnya.
Camat Sukolilo Amalia Kurniawati sudah berkoordinasi dengan sejumlah lurah agar menyediakan tempat isolasi. Hasilnya, tempat pemantauan kesehatan warga itu telah tersedia.
Pihaknya memanfaatkan sejumlah tempat. Di antaranya, balai RW dan kantor kelurahan. Misalnya, di Kelurahan Medokan Semampir, ruang serbaguna dijadikan tempat isolasi. Di Kelurahan Nginden, tempat isolasi itu memanfaatkan ruang pertemuan kantor Kelurahan Nginden Jangkungan. ’’Se_lu_ruhnya sudah memiliki tempat isolasi,’’ paparnya.
Tempat isolasi memang menjadi kebutuhan utama. Pemerintah meminta lurah menyediakan itu. Tujuannya satu, virus korona tidak kembali mengganas selepas Lebaran.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto menjelaskan, warga yang selepas bepergian wajib menjalani isolasi selama 5 x 24 jam. Saat isolasi, RT, RW, dan lurah memantau kesehatan warga.
Pemeriksaan kesehatan memang dibutuhkan. Sebab, virus korona bisa seketika menyerang. Terlebih bagi warga yang melakukan perjalanan ke luar kota. ’’Ketika di luar kota terpapar. Nah, saat pulang malah membawa virus korona,’’ ucapnya.
Waktu isolasi 5 x 24 jam bukan tanpa pertimbangan. Pasalnya, gejala terpapar virus korona bisa saja baru terlihat setelah lima hari terinfeksi karena Covid-19 bermutasi.
Beberapa pekan terakhir, para pakar menemukan varian baru virus korona. Virus jenis B117 itu berasal dari Inggris. Selain itu, ada jenis E484K yang berkembang di Afrika Selatan. Persebarannya jauh lebih cepat.
Baca Juga: Istri Awak Nanggala: Kalau Nanti Aku Pergi, kan Nggak Ada yang Belikan
Selain menangkal pemudik, pemkot fokus mengawasi pekerja migran Indonesia (PMI). Sebab, dalam waktu dekat 14 ribu PMI diperkirakan pulang kampung.
Kepala Bagian Humas Febriaditya Prajatara mengatakan, pemkot sudah melakukan antisipasi. PMI yang datang, jika warga Kota Pahlawan, langsung diisolasi. ’’Yang luar kota kami antar ke wilayahnya,’’ jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!