[ad_1]
JawaPos.com – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta ajak masyarakat berdoa untuk keselamatan awak KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak di laut utara Bali.
“Mari kita berdoa kepada Tuhan YME berdoa untuk keselamatan awak dan kapal selam KRI Nanggala 402. Tidak ada yang tidak mungkin untuk Tuhan memberikan keajaiban kepada hamba-Nya. Apalagi saat ini bulan Ramadan, doa-doa hamba yang beriman di dengar oleh Tuhan YME,” ujar Sukamta kepada wartawan, Jumat (23/4).
Soal kondisi terakhir kapal selam ini, Sukamta mengajak berbagai pihak untuk bersabar menunggu berita resmi dari TNI, supaya tidak terjadi sepekulasi.
“Sebaiknya kita tunggu kabar resmi dari TNI, kasihan para keluarga dari Anggota TNi yang berada di kapals tersebut. Sebaiknya dihindari spekulasi sepekulasi,” katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menyampaikan bahwa musibah yang minimpa KRI Nanggala-402 ini perlu menjadi evaluasi bersama tentang alutsista Indonesia.
“Terkait dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402, bukan bermaksud mendahului penyeledikan mengenai belum ditemukannya kapal selam tersebut namun kami di DPR RI khususnya Komisi I, sangat konsen terhadap pembaharuan, peremajaan alutsista pertahanan Indonesia,” ungkapnya.
Selain untuk menjaga kedaulatan Indonesia, tujuan lainnya ialah agar tidak lagi terjadi kecelakaan-kecelakaan akibat alutsista Indonesia bermasalah. Sehingga ketika di operasikan menimbulkan korban jiwa.
“Terlalu mahal harga nyawa Anggota TNI kita. Apalagi negara berkewajiban melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Jangan mereka menjadi korban akibat kelalaian peremajaan alutsista kita, justru di saat saat latihan,” katanya.
Sukamta mengatakan, Kapal KRI Nanggala-402 menjadi bagian dari alutsista Indonesia sejak tahun 1981. Kapal selam ini merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat.
Diketahui, Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) menyebut ada 53 personel kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4), sekitar pukul 03.00 WIB.
KRI Nanggala-402 diduga tenggelam saat sedang gladi resik untuk latihan penembakan rudal. Namun saat melakukan perjalanan dari Surabaya menuju perairan selat Bali, kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak dan tidak terdeteksi oleh radar.
Menurut rencana, KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4). Kapal yang hilang kontak 90 kilometer di utara perairan Bali, diduga berada di Palung dengan kedalaman 700 meter.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!