[ad_1]
JawaPos.com – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Dayung Indonesia Muhammad Hadris menyadari, persaingan cabang olahraga dayung di Olimpiade Tokyo 2020 begitu berat. Untuk itu, meski gagal menembus peringkat ketiga, dirinya mengapresiasi perjuangan keras yang ditunjukkan dua anak didiknya, Melani Putri/Mutiara Rahma Putri.
“Persaingan di kancah Olimpiade sangat keras. Tadinya, Melani/Mutiara sudah berusaha untuk menembus peringkat ketiga sehingga bisa bertarung di Final B Lightweight Double Sculls (LWX2),” jelas dia dalam keterangannya, Minggu (25/7).
“Tetapi mereka hanya mampu menempati peringkat ke-6 dan sehingga masuk kelompok Final C untuk memperebutkan peringkat 13 hingga 18,” sambungnya.
Dalam perlombaan ulang (repechange) yang digelar di Sea Forest Water Way Tokyo, Jepang, Sabtu (25/7), Melani/Mutiara finis di peringkat ke-6 dengan mencatat waktu 08 menit 03,19 detik.
“Kami sudah berusaha semaksimal. Mungkin tadi anginnya cukup kencang di 1.000 Meter terakhir. Jadi, itu mempengaruhi kita lomba. Ini menjadi pengalaman berharga bisa tampil di event besar Olimpiade. Kami akan berusaha untuk bisa tampil lebih baik lagi ke depannya,” kata Melani yang diamini Mutiara.
Dengan hasil ini, Melani/Mutiara akan berlomba di Final C yang akan dimainkan Selasa (27/07). Hadris mengharapkan, mereka dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
“Saya sudah memompa semangat Melani/Mutiara untuk tampil all out. Minimal mereka harus bisa masuk 16 besar kalau bisa di bawahnya lebih baik lagi,” tandasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!
