[ad_1]
JawaPos.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengakui, momentum Hari Raya Idul Fitri memang sanagt ditunggu-tunggu. Karena bisa mempunyai waktu untuk berkumpul bersama keluarga.
Politikus PDI Perjuangan ini menuturkan, meski adanya pelarangan mudik. Dia bersama keluarga bisa berkumpul menikmati masa liburannya di Ibu Kota.
“Yang utama bisa salat ied bersama-sama (keluarga),” kata Tjahjo kepada JawaPos.com, Selasa (11/5).
Tjahjo menyampaikan, mempunyai menu makanan khusus saat memasuki hari raya lebaran. Menu makanan ini, harus tersedia saat hari raya Idul Fitri tiba.
“Lontong, opor ayam khususnya opor kepala dan brutu atau ekor ayam dan sambal goreng ampela sama petai, kesukaan saya, atau gule tulang iga kambing dan diakhiri kopi pahit panas,” ungkap Tjahjo.
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ini lantas mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Menurut Tjahjo, menjaga kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini sangat penting, seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M), serta didukung dengan program vaksinasi.
“Disiplin tegas protokol kesehatan kata kunci utama,” ucap Tjahjo.
Dia menuturkan, kebijakan pelarangan mudik merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19. Dia meminta setiap masyarakat dapat memahami setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Baca juga: MenPAN-RB Tjahjo Kumolo Kembali Tegaskan ASN Tak Boleh Mudik
“Mohon masyarakat memahami dan mari bersama sama melawan, memotong rantai Covid-19,” ujar Tjahjo.
Tjahjo meyakini, meski tidak melakukan tradisi mudik, silaturahmi tetap bisa terjaga dengan cara-cara yang lebih modern. Hal ini bisa dilakukan dengan berkomunikasi melalui telepon, sebagai sarana silaturahmi.
“Kehidupan semakin modern dan dengan tidak mudik pasti bisa menjaga tali silaturahim,” pungkas Tjahjo.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!