[ad_1]
JawaPos.com – Tingginya angka penyebaran Covid-19 yang kembali menerpa Indonesia, memicu penutupan seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif. Kondisi ini seperti mengulang peristiwa yang terjadi pada awal 2020.
Menurut Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, kondisi ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, kunjungan wisatawan menukik tajam, devisa turun, tenaga kerja pariwisata yang diperkirakannya lebih dari dua juta orang lebih kini terancam kehilangan pekerjaan.
Padahal lanjutnya, kondisi perekonomian pada awal tahun 2021 sudah mulai membaik. Sehingga sejumlah langkah pemulihan sektor parekraf diakui Sandiaga Uno belum terlihat.
“Cukup memprihatinkan apalagi dengan adanya gelombang varian delta, sehingga belum terlihat perbaikan di sektor pariwisata,” ungkap Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya pada JwaPos.com, Minggu (11/7).
Meskipun kondisinya sudah seperti ini, Namun kata Sandiaga, masih terdapat peningkatan pada ekonomi kreatif, antara lain aplikasi dan game online serta peningkatankuliner, kriya dan fesyen yang terus bertransformasi dalam ekosistem ekonomi digital.
Oleh karena itu, kata Sandiaga, paradigma pembangunan pariwisata, akan difokuskan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan SDM yang terampil.
“Karena itu, kita butuh dukungan dari Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), dan kita juga ingin menghadirkan pariwisata yang memberikan kepuasan-pengalaman kepada wisatawan. Jadi bukan hanya dari segi kuantitas, tapi juga kepuasan dan ada diversifikasi produk dan jasa, juga adopsi teknologi digital,” jelasnya.
Baca Juga: BEM Unnes Sebut Puan ‘The Queen of Ghosting’, Ini Kata Demokrat
Baca Juga: Ini Sanksi Pidana Bagi Pelanggar PPKM Darurat
Sandiaga juga mengatakan, langkah pemulihan ekonomi akan berpusat kepada peningkatan SDM ekonomi kreatif, peningkatan akses pasar, infrastruktur dan juga akses permodalan untuk produk-produk ekonomi kreatif dan pelaku ekonomi kreatif
“Ada 20 juta pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia dan mayoritas adalah UMKM dan tentunya inovasi dan perluasan dari jasa ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.
“Kami juga fokus pada peningkatan akses pembiayaan, ada beberapa subsektor yang kami fokuskan untuk mendapatkan bantuan insentif pemerintah, mulai dari kuliner sampai film animasi dan video,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya selalu mengingatkan nasionalisme era baru, yaitu gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Bukan hanya pakai produk buatan Indonesia, tapi juga bantu menciptakan digital aset melalui produksi konten kreatif yang bisa didorong melalui market place.
“Akhirnya kunci sukses di masa pandemi ini saya selalu bilang, 3G yaitu Gercep-gerak cepat, Geber-gerak bersama dan Gaspol-garap semua potensi untuk bisa bertahan. Covid-19 ini memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan, upskilling dan reskilling untuk penciptaan lapangan kerja,” jelas Sandiaga.
“Mari anak-anak muda Pembangunan Indonesia kita menjadi agen perubahan, jangan menjadi kaum rebahan, tapi kita pastikan pandemi ini menjadi pemicu kita untuk membangun lebih baik lagi, untuk menghadirkan Indonesia Emas Sejahtera Adil dan Makmur yang bisa kita serahkan kepada generasi penerus,” tegasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!