[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Anggota tim penyelam Ditpolair Polri Kombes Edfrie Maith, menyebut serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 ditemukan pada kedalaman 16 meter. Penyelaman dilakukan pada kedalaman 16-20 meter, di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
“Kegiatan penyelaman kita laksanakan yang kedua kali, yang pertama kami tidak menemukan apa-apa, yang kedua kami ubah lokasi penyelaman. Penyelaman dilakukan dalam kedalaman tadi sekitar 16-20 meter, dengan visibility 2-5 meter,” ujar Maith dalam Breaking News TvOne, Minggu (10/1/2021).
“Pada saat penyelaman pada kedalaman 16 sudah banyak pecahan serpihan badan pesawat. Kami dengan tim berusaha mengangkat badan pesawat, satu per satu,” tambahnya.
1. Tim penyelam Ditpolair Polri juga menemukan organ tubuh
Maith juga mengungkapkan saat melakukan penyelaman lebih lanjut, mereka menemukan bagian tubuh manusia yang diduga tangan kiri. Bagian ini mereka temukan tepat di dekat serpihan badan pesawat.
“Kemudian sambil kita melakukan survei lagi dan menemukan organ tangan sebelah kiri. Jadi, serpihan ini kami temukan di dasar laut, dan potongan orang tadi ditemukan di atas serpihan badan pesawat,” ujarnya.
2. Jarak pandang dan cuaca tidak bersahabat jadi hambatan saat penyelaman
Maith menyebut jarak pandang minim, cuaca yang tidak bersahabat, disertai arus bawah yang kuat, menjadi hambatan bagi tim penyelam saat melakukan pencarian di bawah laut tadi.
“Hambatan hari ini cuaca tidak bersahabat, gelombang kencang, arus bawah mulai kuat, serta visibility (jarak pandang) kurang bagus juga,” ujarnya.
3. Kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJY 182 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021). Berikut kronologi yang sudah dihimpun oleh pihak Kemenhub, bersama dengan stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI, Polri, dan stakeholder terkait lainnya.
• Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.
• Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
• Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
• Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!