[ad_1]
JawaPos.com – Jepang akan membuka pusat vaksinasi masal di pusat kota Tokyo pada bulan depan. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mempercepat kampanye inokulasi Covid-19 lantaran perhelatan Olimpiade semakin dekat.
Hanya saja, belum ada keputusan yang dibuat tentang vaksin apa yang akan digunakan atau berapa banyak orang yang akan mendapat suntikan setiap hari. Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato kepada wartawan, Selasa (27/4).
“Kami akan mengumumkan rinciannya setelah Kementerian Pertahanan dan otoritas lokal membuat rencana,” kata Kato. Pemerintah menurut Kato juga akan mendukung upaya inokulasi di Osaka, di barat Jepang.
Jepang memberlakukan keadaan darurat ketiga di pusat populasi utamanya pada Minggu (25/4), ketika negara itu berusaha memerangi gelombang keempat infeksi Covid-19 dengan hanya 87 hari tersisa sampai gelaran Olimpiade yang telah dijadwalkan dimulai.
Kementerian Pertahanan menyatakan telah diminta oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mendirikan pusat vaksinasi tersebut pada 24 Mei dengan rencana untuk beroperasi selama tiga bulan. Fasilitas itu akan melayani penduduk di ibu kota dan prefektur sekitar Saitama, Chiba, serta Kanagawa.
Surat kabar Nikkei pada Minggu melaporkan pusat Tokyo akan memvaksin sekitar 10.000 orang setiap hari, sementara layanan berita Kyodo pada Senin (26/4) melaporkan pemerintah berencana untuk menggunakan vaksin Covid-19 produksi Moderna Inc.
Jepang mulai memvaksin populasi lansia yang cukup besar bulan ini, tetapi hanya sekitar 1,5 persen dari seluruh 126 juta populasi negara itu yang telah divaksin. Para pejabat sejauh ini bergantung pada dosis impor vaksin Pfizer yang jumlahnya terbatas.
Hanya saja, Menteri Vaksin Taro Kono mengatakan dirinya mengharapkan program tersebut akan dimulai pada Mei ketika pengiriman vaksin Pfizer dipercepat. Regulator domestik diharapkan untuk membuat keputusan bulan depan tentang vaksin Moderna yang telah diatur pemerintah untuk membeli 50 juta dosis. Pemerintah juga telah mengatur untuk membeli 120 juta dosis vaksin AstraZeneca yang juga dalam proses persetujuan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!