[ad_1]
JawaPos.com–Daftar warga Madura yang memberontak ketika akan mengikuti serangkaian perawatan Covid-19 kembali bertambah. Kali ini, warga yang memberontak adalah seorang perempuan paro baya yang akan menjalani swab test di perbatasan Surabaya-Madura, tepatnya di Jembatan Suramadu. Dia melintas pada Selasa (8/6) sore.
Perempuan paro baya itu melintasi Madura menuju Surabaya dengan menumpang mobil travel. Sebenarnya, tidak hanya dia yang melakukan swab test, namun seluruh penumpang lain. Tapi dia ketakutan dan berteriak histeris.
”Nggak mau! Nggak mau!” ujar perempuan itu sambil menangis. Kerudung ungu yang digunakannya bahkan sampai berantakan.
Untuk menenangkan perempuan itu, dua tenaga kesehatan yang mengenakan baju APD harus turun tangan. Satu petugas memegangi perempuan itu, sementara nakes kedua bersiap melakukan tes. Tidak hanya itu, seorang linmas perempuan juga harus turun tangan. Dia berlutut di depan perempuan itu dan berupaya menenangkannya.
”Rungokno aku (dengarkan aku)!” ucap petugas linmas itu.
Alih-alih berhenti menangis, perempuan itu malah memberontak sambil menutupi wajah dengan kedua tangan. Dia juga berupaya melepaskan diri. Petugas yang bersiaga pun langsung memegangi perempuan itu untuk menjalani tes.
Bahkan, Kapolrestabes Tanjung Perak Surabaya Ganis Setyaningrum ikut turun tangan. ”Ayo Bu sebentar saja. Gak sakit kok Bu. Ini buat kebaikan ibu juga,” ujar Ganis.
Selain Ganis, Camat Sawahan M. Yunus pun juga ikut menenangkan ibu tersebut supaya tidak takut untuk diswab. Setelah beberapa saat, akhirnya ibu tersebut mau dites. Diketahui ibu tersebut merupakan warga Malang yang datang dari arah Madura menuju Kota Surabaya.
”Tadi mungkin ibunya ketakutan. Makanya kita rayu, kita bujuk supaya dia mau. Ya alhamdulillah akhirnya mau,” kata Ganis.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!