Persahabatan Dua Reptil di Tangan Yonatan Tjakrakusuma

oleh
oleh

[ad_1]

Magnum dan Maguna hidup rukun meski berbeda spesies. Magnum adalah blue-tongued skink dari Halmahera. Disebut pula kadal panana. Sedangkan, Maguna ialah leopard gecko dari Pakistan. Sudah setahun ini dua reptil itu menjadi teman Yonatan Tjakrakusuma.

ONE… Two… Three… Pose!! Magnum tetap anteng saat difoto meski Maguna berada di atasnya. Kilatan flash pun tak membuat Magnum bergerak. Dia menatap tajam kamera layaknya model yang memamerkan motifnya, silver perpaduan hitam. Maguna seakan tidak mau kalah imut dengan corak kuning gradasi oranye pada bagian ekor. Tidak ada yang agresif atau saling menyerang.

’’Tapi, enggak semua leopard gecko dan blue-tongued skink jinak dan enggak agresif ya. Semua kembali ke sifat tiap individu,” kata Yonatan kepada Jawa Pos Kamis lalu (8/4).

Menurut Yonatan, umumnya kadal panana seperti Magnum cukup agresif. Sebab, Magnum memiliki gen axanthic, yakni kekurangan xanthophores yang menghasilkan pigmen kuning. Padahal, kadal lidah biru bernama latin Tiliqua gigas itu biasanya bersisik hitam dan cokelat keemasan. Karena axanthic, Magnum memiliki warna silver-hitam yang unik. Harga belinya pun lebih mahal.

’’Nah, katanya axanthic ini lebih galak. Tapi, beruntung Magnum enggak. Enggak ada tendensi untuk menggigit,” kata pria yang berkarier di bidang marketing communication dan graphic designer itu. Bahkan, ketika Yonatan mendekatkan tangannya ke kepala Magnum, reptil berukuran 55 cm itu bisa mengangkat kepalanya dengan tegak. Dia juga menurut ketika digendong di tangan atau diletakkan di pundak. Bisa jadi karena terus berinteraksi dengan manusia dan satwa lain seperti Maguna, Magnum jadi tak agresif.

”Sering kita ajak ke mal juga. Enggak pakai kandang, hanya digendong aja,” kata Johanna Pardede, istri Yonatan. Magnum menjadi sedikit lebih agresif saat mendengar suara berisik. Dia cenderung lari dan mencari tempat persembunyian. ”Di rumah juga ada anjing. Biasanya kalau dengar suara gonggongan, mimik wajah Magnum langsung terlihat siaga,” ujar Yonatan yang tinggal di Surabaya Barat.

Sedangkan Maguna lebih jinak dan slow. Bahkan, perawatannya pun lebih mudah. Yonatan biasa memberi Magnum makanan hidup seperti jangkrik dan kecoak madagaskar, juga buah-buahan segar. Misalnya pepaya dan pisang. Dikasih catfood dan telur pun mau. Sedangkan Maguna lebih suka makanan hidup. Contohnya, jangkrik dan ulat hongkong. ”Dia perlu menyerang dulu baru dimakan,” kata Yonatan yang hafal betul tabiat satwanya itu.

Saat ini, Yonatan masih penasaran dengan kelamin Magnum yang berusia 2,5 tahun itu. Sebab, cukup sulit mengidentifikasi jenis kelamin panana, tidak seperti leopard gecko. Maguna diketahui berkelamin betina berusia 2,5 tahun.

Baca Juga: Kelepasan Memberikan Kode OTP, Akun Pinjaman Online Jebol Rp 23 Juta

Cara termudah mengetahui jenis kelamin Magnum adalah dengan mengawinkannya. Namun, Yonatan belum tertarik mencarikan pasangan untuk kedua reptilnya itu. Dia masih suka memfoto dua reptil itu bersama dengan action figure koleksinya. ”Biarin jomblo aja dulu semuanya,” ujarnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.