[ad_1]
JawaPos.com–Pengamanan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan, Jawa Timur, yang menjalani karantina di Gedung Islamic Centre dan Home Stay Asri Pamekasan diperketat. Pengamanan itu melibatkan petugas gabungan dari unsur polisi dan TNI.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar seperti dilansir dari Antara di Pamekasan, langkah itu dilakukan karena jumlah PMI yang dikarantina bertambah.
”Per Sabtu (5/5) ada tambahan sebanyak 17 orang yang baru tiba di Pamekasan. Sehingga Satgas Covid-19 Pemkab Pamekasan minta agar petugas pengamanan ditambah,” tutur Kapolres Apip Ginanjar.
Sebelumnya, jumlah personel yang disiagakan di dua lokasi karantina PMI Pamekasan, yakni di gedung Islamic Center dan Home Stay Asri Pamekasan hanya 20 personel. Namun, kini ditambah menjadi 25 personel.
”Jika masih kurang, akan kita tambah lagi. Intinya, pengamanan tetap sesuai dengan kebutuhan,” ujar Apip Ginanjar.
PMI tambahan yang berjumlah sebanyak 17 orang itu tiba di Pamekasan, Sabtu (22/5) sekitar pukul 14.30 WIB.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Pemkab Pamekasan Supriyanto, dengan adanya tambahan 17 orang PMI, total jumlah PMI asal Pamekasan yang telah tiba di Pamekasan hingga 22 Mei sebanyak 745 orang.
”Sebelumnya, jumlah PMI yang terdata tiba di Pamekasan sebanyak 728 orang, dengan tambahan 17 orang, total jumlah PMI yang tiba di Pamekasan jadi 745 orang,” ujar Supriyanto.
Kedatangan PMI yang berjumlah 17 orang itu merupakan gelombang ke 22 terhitung sejak 30 April hingga 22 Mei. Sebelum dipulangkan ke Pamekasan, para PMI terlebih dahulu menjalani masa karantina di Asrama Haji Surabaya selama dua hari. Setelah tiba di Pamekasan harus menjalani karantina selama tiga hari. Karantina bagi PMI laki-laki ditempatkan di Gedung Islamic Center, sedangkan PMI perempuan di Home Stay Asri.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!