[ad_1]
JawaPos.com–Polres Mimika, Papua, masih melacak kemungkinan sel-sel jaringan teroris yang ditangkap di Merauke menyusup ke wilayah Timika.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata seperti dilansir dari Antara di Timika menyebut, wilayah Timika menjadi tempat transit kelompok teroris yang ditangkap di Merauke sejak Jumat (28/5) hingga Minggu (30/5).
”Faktanya Timika merupakan jalur transit kelompok teroris yang ditangkap di Merauke itu. Sampai sekarang, kami belum mendapatkan informasi lanjutan apakah ada sel-sel teroris itu di Timika. Kami masih terus menunggu informasi lanjutan hasil pengembangan penyidikan kasus terorisme di Merauke oleh Tim Densus 88,” kata Era Adhinata pada Senin (31/5).
Kapolres Mimika menegaskan, jika sampai ada sel-sel teroris yang ditangkap di Merauke itu ada juga di wilayah Timika, jajarannya akan mengambil langkah tegas berupa penindakan hukum.
”Kalau memang ada tentu akan kami lakukan penangkapan seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya,” jelas AKBP Era Adhinata.
Kepala Badan Kesbagpol Mimika Yan Selamat Purba menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan seluruh ormas di wilayah itu untuk mencegah masuknya kelompok dan jaringan teroris Ansharut Daulah ke Mimika.
”Kami sudah mewanti-wanti teman-teman ormas, FKUB, dan lainnya jangan sampai kejadian di Merauke terjadi di Timika. Jika melihat gejala-gejala yang tidak semestinya, misalnya ada perkumpulan yang tidak biasa yang menimbulkan kecurigaan segera lapor ke pihak yang berwajib,” kata Purba.
Pada Minggu (30/5), Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu lagi anggota jaringan teroris Ansharut Daulah di Merauke. Sebelumnya pada Jumat (28/5), aparat menangkap 10 orang terduga teroris.
Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji mengatakan, dari sebelas terduga teroris yang ditangkap Densus 88, dua di antaranya adalah pasangan suami istri. Mereka mempunyai seorang anak berusia lima tahun. Dua terduga teroris yang merupakan pasangan suami istri itu berinisial AP dan IK.
Adapun sepuluh terduga teroris yang ditangkap di Merauke pada Jumat (28/5) berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK.
”Sudah 11 orang ditangkap di lokasi berbeda di Kota Merauke dan beberapa distrik sekitar Kota Merauke yaitu di Jagebob, Kurik, dan Tanah Miring,” ujar Untung.
Sebelas terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Merauke merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Jaringan itu terkait dengan kelompok teroris yang melakukan pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada akhir Maret. Para terduga teroris itu berada di Merauke diduga untuk melakukan penyerangan terhadap rumah ibadah.
”Mereka mau tembak-tembak atau taruh bom di gereja tapi kami (aparat keamanan) sudah penuh (berjaga) di gereja,” jelas Untung.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!