[ad_1]
JawaPos.com – Anosmia atau kehilangan kemampuan indra penciuman adalah gejala yang umum pada pasien Covid-19. Umumnya gejala ini baru hilang setelah berbulan-bulan. Para ahli menyarankan agar seseorang yang kehilangan kemampuan indra penciumannya bisa melakukan latihan mencium aroma wewangian.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menceritakan beberapa pasien datang kepadanya dalam kondisi terlambat. Artinya, sejumlah pasien bahkan tak sadar beberapa hari bahwa mereka sudah kehilangan penciuman.
“Saya melihat beberapa belakangan ini pasien banyak yang terlambat datang. Pasien baru menyadari, baru sadar atau ngeh, oh sudah kehilangan bau,” katanya kepada wartawan dalam webinar bersama FKUI, Jumat (4/6).
Salah satu ceritanya, kata dia, pasiennya baru sadar ada yang salah pada indra penciumannya saat tak bisa mencium aroma mie instan yang tajam. Saat itulah baru sang pasien menyadari bahwa harus dites Covid-19.
“Pasien saya bilang kok enggak tercium baunya saat bikin mie instan? Kok enggak bisa cium baunya padahal mie instan kan tajam betul ya baunya. Oh ternyata positif Covid-19. Penting, isu anosmia penting di masyarakat, banyak yang terlambat datang,” jelasnya.
Menurut Prof Ari, betul salah satunya adalah dengan menggunakan minyak kayu putih. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian di Litbang Riset untuk mengedukasi masyarakat menggunakan minyak kayu putih untuk melatih indra penciuman.
“Melatih indra penciuman dengan minyak kayu putih, diuji secara invitro dan uji klinik dipersiapkan. Minyak kayu putih juga cukup sensitif ya. Minyak kayu putih baik untuk digunakan,” katanya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!