[ad_1]
Banda Aceh, IDN Times – Provinsi Aceh telah menerima 14 ribu dosis Vaksin Virus Corona atau COVID-19 yang dibuat perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Biotech, sejak Selasa (5/1/2021) lalu.
Antivirus itu sementara waktu disimpan dalam ruang pendingin di Gedung Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh sambil menunggu petunjuk dari pemerintah pusat terkait pendistribusian ke kabupaten kota.
Di daerah sendiri, salah satu langkah yang dilakukan untuk menyukseskan vaksinasi yakni dengan menggelar simulasi. Seperti yang dilakukan Rumah Sakit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (RS TNI AD) TK IV IM.07.01 Lhokseumawe dan Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe di Rumah Sakit Kesehatan Korem, pada Kamis (07/01/2021).
1. Simulasi dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait vaksinasi
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Said Alam Zulfikar mengatakan, bertujuan sebagai contoh pengetahuan suntik vaksinasi COVID-19 yang diperagakan oleh petugas kesehatan dalam tetap menerapkan protokol k.esehatan.
“Pemahaman kepada masyarakat dan sasaran suntik vaksinasi COVID-19 tahap awal itu akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan,” kata Zulfikar, melalui keterangannya, pada Jumat (8/1/2021).
Meski belum mengetahui kapan pelaksanaan vaksinasi dilakukan, namun petugas-petugas kesehatan yang terampil di Kota Lhokseumawe telah disiapkan.
“Dengan simulasi ini diharapkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 nanti dapat berlangsung dengan baik,” imbuhnya.
2. Vaksin yang akan disuntikan ke masyarakat dipastikan aman
Vaksin yang akan didistribusikan kepada masyarakat dipastikan Zulfikar, aman dan tidak memiliki efek samping berbahaya.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia sudah memastikan untuk mengutamakan keamanan dan keselamatan bagi warganya yang akan divaksinasi.
“Setiap yang telah dinyatakan lulus dan dikeluarkan izin oleh pemerintah tentunya sudah aman untuk dipergunakan, jadi masyarakat tidak perlu percaya terhadap isu-isu yang tidak benar,” ujarnya.
“Sesuai ketentuannya, tahap pertama diprioritaskan kepada tenaga kesehatan, tahap., kedua kepada pegawai pemerintah yang melayani masyarakat, termasuk TNI-Polri, kemudian kepada masyarakat umum,” katanya lagi.
3. Tahapan yang harus dilakukan warga ketika menjalani vaksinasi
Hasil simulasi dikatakan Zulfikar, calon penerima vaksin nantinya akan melewati lima tahapan atau lima meja.
Meja pertama untuk pendaftaran. Kedua diperuntukkan untuk tahap screening seperti pengecekan riwayat penyakit yang pernah dialami penerima vaksin COVID-19, hingga calon penerima vaksin benar-benar layak mengikuti tahap selanjutnya yakni divaksinasi di meja keempat.
Selanjutnya, setelah dilakukan vaksinasi, calon penerima disediakan ruang observasi dan kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) agar dapat beristirahat terlebih dahulu sekitar 30 menit sebelum melaksanakan aktifitas secara normal.
4. Rumah Sakit Kesehatan Korem diakui siap melaksanakan vaksinasi
Sementara itu, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Infanteri Sumirating Baskoro menyampaikan, Rumah Sakit Kesehatan Korem siap melaksanakan vaksinasi bagi calon penerima Vaksin COVID-19.
“Simulasi ini sebagai upaya pemantapan untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19, seperti yang kita ketahui bahwa saat ini vaksin sudah berada di Banda Aceh, kita masih menunggu kapan vaksin tersebut akan didistribusikan,” kata Baskoro.
Terkait kesiapan prajurit TNI untuk divaksin, Danrem menyebutkan bahwa prajuritnya sudah siap melakukan vaksinasi COVID-19 dan sesuai arahan perintah pimpinan.
“Sejauh ini kita sudah lakukan berbagai edukasi dan sosialisasi terhadap pentingnya vaksin COVID-19 untuk untuk mengakhiri pandemi COVID-19, oleh karena saya sudah perintahkan kepada seluruh prajurit di jajaran Korem 011/Lilawangsa yang memang memenuhi syarat, untuk siap divaksinasi,” katanya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!