[ad_1]
JawaPos.com – Keberhasilan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin Partai Demokrat mengatasi upaya kudeta oleh pihak eksternal kembali terbukti meningkatkan elektabilitas PD maupun AHY. Dalam rilisnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengungkapkan elektabilitas AHY sebagai capres berada pada posisi keempat dengan angka 5,6 persen.
“Data elektabilitas calon presiden menunjukkan Prabowo Subianto masih memimpin dengan 18,3 persen, disusul Ganjar Pranowo 16,5 persen, dan Anies Baswedan 15,1 persen,” ujar Adi (5/6).
Di bawah AHY, menyusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (4,5 persen) serta Gubernur Jabar Ridwan Kamil (4,2 persen).
“Meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat diduga akibat ingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu,” kata Adi.
Menanggapi hasil survei ini, Kabalitbang DPP PD Tomi Satryatomo menegaskan, ini sinyal bahwa publik menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional dan mencari figur yang bisa membawa bangsa ini mengarungi lanskap perubahan politik, sosial, ekonomi dan teknologi yang luar biasa.
“Dalam konteks ini, pengalaman, meskipun penting, bukanlah segala-galanya. Perspektif baru, keberanian dan kepedulian pada rakyat menjadi lebih menentukan,” katanya.
Tomi menambahkan, AHY membuktikannya dengan keberanian dan ketegasan memimpin PD untuk mengatasi begal politik. Selain itu, AHY juga secara proaktif menggerakkan struktur partai untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 melalui berbagai Gerakan Nasional Peduli Demokrat termasuk membantu UMKM dan menyediakan akses WiFi bagi para pelajar tidak mampu.
Terkait dengan elektabilitas partai, survei Parameter Politik menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat yang dipimpin AHY berada pada posisi keempat, dengan angka elektabilitas 8,4 persen, setelah PDI-P (22,3 persen), Partai Gerindra (11,9 persen), Partai Golkar (10,8 persen).
Parameter Politik melakukan survei pada 23-28 Mei 2021 terhadap 1.200 responden dengan wawancara telepon. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling dan disesuaikan dengan proporsi demografis, dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!