[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memberikan tanggapannya terkait tuduhan blusukan setting-an Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Pria yang kerap disapa Ariza ini mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi apresiasi.
“Kegiatan blusukan Bu Risma, saya pribadi dan kami semua, Pak Gubernur juga mengapresiasi. Tiap pemimpin, yang pertama memang punya cara masing-masing dengan gaya dan cara masing-masing memimpin institusi,” kata dia Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021)
1. Blusukan merupakan hal yang perlu dilakukan seorang pemimpin
Riza Patria mengatakan, blusukan atau mengecek kondisi lapangan merupakan sesuatu yang baik dilakukan, karena pemimpin tidak cukup hanya melihat data saja. Apalagi, menurutnya, setiap pemimpin tak bisa hanya mendengarkan laporan sepihak saja.
“Perlu mengecek lapangan,” kata dia.
2. Ariza yakin Risma juga cek data dan fakta di daerah selain Jakarta
Riza Patria juga yakin bahwa Risma akan melihat data dan fakta terkait kondisi sosial di daerah lain, bukan hanya di Jakarta saja, baik di Pulau Jawa, Sumatera hingga Papua.
Politisi Partai Gerindra itu menilai, Risma pasti menakar data dan fakta terkait kondisi kemiskinan, pengangguran hingga urusan tunawisma di daerah lain.
“Mana yang tidak tertangani dengan baik, masih banyak di seluruh Indonesia masalah-masalah yang harus kita atasi bersama, antara pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota,” kata dia.
“Tapi pasti di seluruh Indonesia, sebagai Mensos pasti (cek kondisi di wilayah lain),” lanjut dia.
3. Risma jadi pembicaraan di media sosial karena blusukan
Risma sebelumnya sempat jadi buah bibir di media sosial, karena dianggap warganet melakukan blusukannya dengan cara direkayasa atau setting-an.
Eks Wali Kota Surabaya itu jadi perhatian karena berita blusukannya di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu dan menemukan tunawisma di sana.
Menanggapi tudingan itu, Risma menjawabnya dengan tawa.
“Ya saya gimana bisa nyetting itu, saya itu enggak kenal, saya mau ke Jakarta itu gak tahu mau ke mana, maksudnya saya gak hafal jalannya, ya gimana mau nyetting,” ujar Risma kepada wartawan saat mengunjungi Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi, Jumat (8/1/2020).
Dia mengklaim aksinya menemui penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta tidaklah direkayasa. Dia mengatakan, kegiatan bertemu dan berbincang dengan tunawisma atau gelandangan sudah dia lakukan sejak menjabat Wali Kota Surabaya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!