[ad_1]
JawaPos.com-Ini mungkin salah satu alasan tim non unggulan sulit bersaing di Euro 2020. Yakni, persiapan mereka terusik karena urusan nonteknis alias jersey. Makedonia Utara mengalaminya. Timnas berjuluk Risovi itu mengganti jersey yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Cerita berawal pada 28 Mei lalu. Dalam sebuah acara, Presiden Makedonia Utara Stevo Pendarovski menunjukkan desain jersey timnas negerinya untuk Euro 2020 kepada Paus Fransiskus. Desain jersey itu kemudian menuai banyak protes dari fans Risovi.
Jersey kandang buatan apparel Jerman, Jako, itu memiliki warna burgundy yang mirip dengan jersey Portugal. Juga tidak selaras dengan warna bendera Makedonia Utara yang bernuansa merah dan kuning.
Protes itu direspons cepat oleh Federasi Sepak Bola Makedonia Utara (FFM). Hanya sehari berselang, FFM merilis permohonan maaf, lalu mengajukan permintaan kepada UEFA supaya tetap memakai jersey lama mereka untuk Euro 2020.
”Kami menyadari bahwa jersey timnas adalah kehormatan dan ambisi bagi setiap pemain sepak bola sejak usia dini,” kata Presiden FFM Muamed Sejdini seperti dilansir Sport Bible. Menurut Sejdini, teknis pembuatan jersey memang tidak sesuai keinginan federasi.
Di sisi lain, entah karena tetap memakai jersey stok lama, Makedonia Utara mempersiapkan hingga 250 setel kostum untuk Goran Pandev dkk selama Euro nanti.
”Itu diasumsikan kami bertanding sampai final,” kata Viktor Velesevski, manajer jersey timnas ranking ke-62 dunia tersebut, kepada DW.
Jersey lama Makedonia Utara terbilang keren. Berdasar ranking Footy Headlines, jersey Risovi merupakan yang terbaik di antara jersey tiga pesaingnya di fase grup (Belanda, Austria, dan Ukraina).
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!