[ad_1]
JawaPos.com – Pemerintah berencana menetapkan durasi karantina pelaku perjalanan luar negeri menjadi 14 hari. Hal itu bisa berdampak pada timnas basket yang akan bertolak ke Filipina pada Minggu (13/6). Mereka menjalani windows ketiga kualifikasi FIBA Asia 2021.
Manajer Fareza Tamrella mengakui, karantina 14 hari itu memberatkan tim. Terlebih, selama karantina, mereka hanya berkegiatan di dalam kamar. Aktivitas fisik terbatas dan bisa memengaruhi psikologis pemain.
’’Pengaruh banget. Dua minggu tidak latihan itu tantangan. Apalagi semua tim yang ikut serta. Makanya, kami mau bersurat untuk minta izin karantina lima hari,’’ paparnya kepada Jawa Pos.
Selain berdampak pada fisik dan psikis pemain, jadwalnya juga tidak memungkinkan. Rencananya, timnas kembali dari Filipina pada 21 Juni dini hari. Kemudian, pada Juli, rangkaian event pra-FIBA Asia 2021 dimulai.
’’Kalau karantina lima hari, masih wajar. Pemain bisa recovery di kamar dan sedikit limited training. Buat latihan penguatan juga masih bisa. Lalu, selesai karantina, kami langsung latihan lagi,’’ ujarnya.
Dalam perjalanan ke Filipina nanti, ada 12 pemain yang ikut. Saat ini ada 17 pemain yang tergabung dalam pelatnas. Besok Perbasi akan melakukan degradasi pemain dan mengumumkan roster.
’’Untuk protokol kesehatan, rencananya tanggal 12 Juni kami tes swab PCR lagi sebagai persiapan keberangkatan. Sesampai di Filipina, kami juga langsung PCR lagi,’’ lanjut Fareza.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!