[ad_1]
JawaPos.com – Polda Metro Jaya masih mendalami dua terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi sempat menghadiri persidangan kasus pelanggaran protokol kesehatan yang menjerat Imam Besar mantan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Kedua terduga teroris itu berinisial ZA yang ditangkap di Bekasi dan HH ditangkap di Condet, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya mengamini, saat penangkapan terhadap dua terduga teroris itu, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan barang bukti berupa seragam FPI. Hal ini akan didalami oleh tim Densus 88 Antiteror.
“Yang ditanyakan apakah ada korelasinya dengan salah satu ormas terlarang oleh pemerintah (FPI). Korelasinya seperti itu, iya memang ada beberapa kita temukan barang bukti di situ,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapold Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/3).
Yusri menyampaikan, aparat akan mendalami soal kehadiran HH dan ZA ke PN Jakarta Timur. Serta mendalami keterlibatan keduanya dalam ormas FPI yang kini sudah dilarang oleh pemerintah.
“Korelasinya apakah benar ada keterkaitan mereka semuanya, ini semua masih kita lakukan pendalaman oleh tim. Karena ini masih terlalu pagi sekali untuk kita bisa menentukan ini jaringan mana, karena memang ini masih dilakukan pemeriksaan, termasuk apakah ada pihak lain, ini akan berkembang terus,” tegas Yusri.
Dalam penggerebekan di tempat kediaman ZA kawasan Bekasi, Jawa Barat pada Senin (29/3) kemarin, aparat turut mengamankan lima bom aktif dengan kemasan botol kecil sekitar 200 mili yang sudah dirakit.
“Bahan utamanya adalah TATP yang terkenal dengan ledakan berjenis high explosive,” ungkap Yusri.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Makassar, Pria Ini Ngaku Tahan Pelaku Masuk Gereja
Meski demikian, hingga kini belum bisa disimpulkan terduga teroris yang kemarin diamankan di wilayah Bekasi dan Jawa Barat ada kaitannya dengan teroris pelaku bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan atau tidak. Sampai saat ini, polisi masih melakukan pendalaman.
“Termasuk yang saya katakan tadi korelasi antara ormas terlarang, apakah memang mereka tersangkut ini masih dilakukan pendalaman oleh tim penyidik Densus 88,” tandas Yusri.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!