40 PMI Positif Covid-19, Khofifah Janji Tanggung Biaya Perawatan

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Pekerja migran Indonesia yang baru datang akan langsung menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya. Bila hasilnya menunjukkan CT di bawah 25 akan dilakukan sequencing sample.

Sequencing akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa di-sequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian Covid-19 baru,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim per 28 April–4 Mei, total PMI dan WNI  yang menjalani swab dan serangkaian tes sebanyak 4.197 orang. Dari data yang telah masuk, sebanyak 132 WNI  menjalani karantina di hotel, dan 4.092  PMI di Asrama Haji Surabaya.

Setelah menjalani serangkaian tes dan swab, para PMI yang positif tercatat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 30 PMI dirujuk ke RS Lapangan, 1 orang dikirim di rumah isolasi, dan 3 orang diisolasi di kabupaten/kota, serta 1 orang dirujuk ke rumah sakit. Sebelum adanya karantina per  28  April, tercatat 22 orang yang terkonfirmasi positif.

Meneurut Gubernur Khofifah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan, seperti stroke dan lainnya. Jika dirawat di RS Pemprov Jatim, PMI tidak perlu menanggung biaya apapun.

”Kalau ada yang memilih untuk mendapat perawatan khusus di sini, seluruh biaya pelayanan kesehatan akan ditanggung Pemprov Jatim. Sedangkan kalau memilih untuk pulang ke kabupaten/kota asal, saya minta  Dinkes Prov Jatim untuk mengkoordinasikan dengan dinkes setempat, agar pelayanan kesehatan didapatkan secara gratis oleh PMI yang pulang tersebut,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Kepala UPT Pelayanan dan Perlindungan PMI Disnakertrans Budi Raharjo menjelaskan, hingga saat ini, terdapat 40 PMI yang dinyatakan positif Covid-19.  Mereka telah dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura.

Menurut Budi, pihaknya masih menemukan beberapa kendala. Yakni sosialisasi yang masih dianggap kurang. Terutama soal penjelasan dan pemahaman fungsi karantina dan satgas untuk pencegahan penularan Covid-19.

”Kemudian karantina ini dirasa makin membuat letih PMI. Mulai dari bandara, transit, cek validitas, tes PCR, kemudian menunggu di asrama haji dan asrama lanjutan di daerah. Otomatis, penumpang transit luar Jawa Timur harus menjadwal ulang tiket kepulangan,” ujar Budi.

Berikut data jumlah PMI yang sudah dikarantina di Asrama Haji Surabaya

Kabupaten Bangkalan       : 280

Kabupaten Banyuwangi    : 99

Kabupaten Blitar               : 100

Kabupaten Bojonegoro      : 28

Kabupaten Gresik             : 111

Kabupaten Jember            : 188

Kabupaten Jombang         : 3

Kabupaten Kediri              : 90

Kabupaten Lamongan       : 86

Kabupaten Lumajang        : 84

Kabupaten Madiun            : 45

Kabupaten Malang            : 129

Kabupaten Mojokerto        : 1

Kabupaten Nganjuk          : 25

Kabupaten Ngawi             : 20

Kabupaten Pamekasan      : 335

Kabupaten Pasuruan          : 12

Kabupaten Ponorogo         : 60

Kabupaten Probolinggo     : 60

Kabupaten Sampang          : 734

Kabupaten Sidoarjo           : 10

Kabupaten Situbondo        : 23

Kabupaten Sumenep          : 333

Kabupaten Tuban              : 40

Kabupaten Tulungagung  : 160

Kota Surabaya                  : 23

Jumlah Jatim                    : 4.128

Luar Jawa Timur             : 1503

Total                                   : 5631

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.