457 Siswa SD-SMP Jadi Tim Satgas Covid-19 di Sekolah

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Sebanyak 457 siswa dikukuhkan menjadi Tim Siswa Satgas Sekolah. Mereka merupakan peserta didik dari berbagai SD dan SMP negeri swasta se-Kota Surabaya yang dipilih untuk menegakkan protokol kesehatan.

Tim Siswa Satgas Sekolah dikukuhkan dari 5.425 siswa SD-SMP di Surabaya. Setelah dilantik pada Jumat (3/9), mereka akan bertugas mulai hari pertama masa pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (6/9).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik mereka secara langsung. Politikus PDI Perjuangan itu memastikan mereka yang terpilih adalah pelajar yang memiliki kepercayaan sebagai seorang pemimpin.

”Jiwa seorang pemimpin adalah jiwa yang penuh tolong menolong, ingin melindungi dan membantu saudara-saudara kita yang lain. Ketika anak-anakku dan seluruh guru kita menjadi satgas tangguh, itulah anak-anakku yang memiliki jiwa seorang pemimpin hebat,” tutur Eri.

Eri berpesan kepada para siswa tersebut agar terus menjaga jiwa seorang pemimpin. Jiwa seorang pemimpin yang telah tertanam di sekolah terus dijaga sampai menjadi pemimpin yang besar.

Rencana dimulainya PTM di Surabaya juga menunjukkan kehebatan seluruh pihak. Terutama mereka yang telah berkecimpung di masing-masing sekolah. Baik itu kepala sekolah, guru, maupun Tim Siswa Satgas Sekolah.

”Ini juga menunjukkan bahwa di semua lapisan, mulai tingkat bawah di masyarakat semuanya bergotong-royong, bahu membahu dan penuh keikhlasan menjaga Surabaya dari Covid19, terutama di sekolah,” jelas Eri yang juga mantan Plt Kepala DKRTH Surabaya itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo menjelaskan, tim tersebut merupakan siswa-siswa kader UKS pilihan yang telah mendapatkan pelatihan dari para pakar. ”Agar mereka memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19,” kata Supomo.

Supomo menyebut, mereka akan bertugas untuk berperan aktif membantu guru Satgas Covid-19 Sekolah melakukan pengawasan dan menjaga kedisiplinan teman-temannya dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah. Selain itu, tim tersebut diharapkan mampu menjadi penggerak dan panutan dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi teman-temannya.

Wiwin Puspitasari, 40, salah satu di antara orang tua siswa yang putrinya menjadi Satgas Covid-19 di sekolah. Dia bersyukur PTM di Surabaya segera bisa dibuka. Sebab, pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini, dinilainya kurang efektif.

”Kalau di rumah belajarnya kurang efektif. Benar kayak gurunya sudah melalui zoom, pesan suara, video, itu sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi terkadang penangkapan ke anak-anak kan beda-beda,” tutur Wiwin.

Oleh sebab itu, ibunda dari Mutiara Aqila Anjani, pelajar SDN Sambikerep II Surabaya, itu mengizinkan putrinya mengikuti PTM di sekolah.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.