[ad_1]
JawaPos.com – Tren persebaran Covid-19 di Jawa Timur makin menunjukkan tren penurunan. Itu terlihat dari makin melandainya sejumlah indikator. Mulai penambahan pasien baru yang makin turun hingga tingkat transmisi virus yang sudah di bawah ambang batas normal.
Meski demikian, Jatim kembali masuk daftar provinsi yang kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Perpanjangan PPKM mikro tersebut berlaku 20 April hingga 3 Mei mendatang. ”Ini adalah instruksi dari pemerintah pusat. Sehingga kami harus melaksanakan,” ujar Plh Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono kemarin.
Dia menjelaskan, sejatinya situasi pandemi Covid-19 di Jatim sudah masuk tren landai. Data terakhir, kasus kumulatif positif Covid-19 di Jatim mencapai 144.947 kasus (ada penambahan 258 kasus positif per Selasa). Namun, persentase pasien yang dirawat tinggal 2.051 orang atau setara 1,42 persen.
Yang melegakan lagi, jumlah pasien yang dirawat di tiap kabupaten/kota rata-rata sudah di bawah 200 orang. Yang tertinggi adalah Kabupaten Madiun (176 orang) serta Blitar dan Tulungagung masing-masing 145 dan 134 orang.
Situasi tersebut pun berimbas positif terhadap tingkat hunian bed yang melayani Covid-19. Kini berada di bawah 50 persen. Jauh dibanding sebelumnya yang nyaris tembus 90 persen. ”Selain itu, rate of transmission (RT) virus di Jawa Timur mencapai 0,95. Sudah di bawah batas normal 1,” katanya.
Saat ini pemprov berfokus untuk menggelar vaksinasi lanjutan. Prioritasnya adalah untuk para pedagang, lansia, dan guru. Khusus para tenaga pendidik, vaksinasi tersebut untuk menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru mendatang. Seluruh guru diharapkan sudah vaksin sebelum PTM dimulai.
Terkait penetapan Jatim sebagai provinsi yang mengikuti perpanjangan PPKM mikro, juru bicara satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril menyatakan, hal itu disebabkan kebijakan PPKM menganut sistem paket. ”Mengacu pada situasi di daerah sekitar seperti Jabar, DKI, Jateng, DIJ, dan Bali,” ungkapnya.
Dia juga menyebut tren persebaran Covid-19 di Jatim sudah landai. Bahkan, sejumlah prediksi lonjakan kasus selama dua bulan terakhir tak terbukti. Termasuk, momen libur panjang beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Gugatan Eric yang Tabungannya Ludes Setelah Ganti Nomor HP Ditolak
Meski demikian, kata Jibril, satgas Covid-19 dan seluruh instansi terkait tetap mewaspadai potensi peningkatan kasus selama masa pra hingga pascamudik Lebaran mendatang. ”Jika tidak diantisipasi, potensi lonjakan kasus cukup terbuka,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!