[ad_1]
JawaPos.com – Isu langkanya gula rafinasi di Jawa Timur kembali muncul. Dikabarkan kalau pelaku usaha kecil dan menengah di Jawa Timur di Mojokerto, Pasuruan, hingga Sidoarjo terutama sektor industri makanan dan minuman sulit mendapat gula rafinasi. Hal itu dibantah oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih.
Menurut Gati, kabar tersebut tidak tepat. Pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada seluruh asosiasi pelaku usaha di Jatim. Namun, tak ada satupun pelaku usaha yang mendukung kabar kelangkaan itu. “Saya tanya sama asosiasi. Mereka jawab: nggak ada apa-apa,” jelas Gati, Jumat (9/7) dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, isu kelangkaan tersebut seperti mengulang kabar yang sama pada Maret 2021. Saat itu, dikabarkan juga kalau industri kecil dan menengah Jawa Timur sulit mendapatkan gula rafinasi. Setelah dicek, Gati menegaskan kalau kabar itu tidak benar.
”Maret pernah ada isu seperti ini. Kami sudah cek, dan koordinasi. Kalau ada kelangkaan, mereka pasti telepon, atau lapor saya,” terangnya. Gati menjelaskan, kalau memang ada kelangkaan, bakal diikuti dengan laporan resmi ke Kemenperin. Begitu dapat laporan, Kemenperin langsung merespons untuk membantu.
Baca Juga: Pengantaran Jenazah Covid-19 di Surabaya Meningkat Tiga Kali Lipat
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman juga senada dengan Gati. Dia mengakut tak menerima laporan dari pelaku usaha yang sulit mendapat gula rafinasi. “Stok cukup. Tak ada info ke Gapmmi tentang kekurangan gula,” urainya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!