Pemkot Surabaya Tingkatkan Pemantauan Warga Isoman Covid-19

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Selepas membuka rumah sakit (RS) lapangan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan sejumlah harapan. Salah satunya, fasilitas kesehatan (faskes) di Kedung Cowek itu bisa menampung warga yang terpapar Covid-19 bergejala ringan.

Namun, warga yang menjalani isoman di rumah juga menjadi perhatian. Sebab, tidak sedikit yang kondisinya justru semakin parah. Faktor pemicunya, pasien terlambat mendapatkan penanganan medis.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, warga yang menjalani isoman terus mendapatkan pemantauan. Namun, dia mengakui jumlahnya sedikit. Lebih banyak pasien yang dirawat di Hotel Asrama Haji (HAH).

Minimnya data tersebut bukan lantaran pemkot enggan melakukan pemantauan. Penyebabnya, warga enggan melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit. ”Ketika ada gejala seperti flu, warga tetap di rumah,’’ paparnya.

Pemkot menerima sejumlah laporan. Tidak sedikit warga yang isoman, tetapi enggan melapor ke puskesmas atau rumah sakit. Berharap selepas istirahat di rumah, tubuh secepatnya sembuh. Setelah itu, mereka kembali beraktivitas seperti biasa.

Ke depan, pemkot terus meningkatkan pemantauan pasien Covid-19. RT/RW diminta turun. Pemimpin wilayah tersebut bertugas memastikan kondisi warga yang melakukan isoman serta mendata pasien baru.

Sementara itu, di Surabaya Utara, penanganan warga yang melakukan isolasi mandiri menjadi prioritas bagi nakes dan petugas satgas kampung tangguh. Misalnya, di kawasan Kelurahan Tambakrejo, setiap tenaga kesehatan membuka call center bagi warga yang melakukan isolasi mandiri.

Plt Kepala Puskesmas Tambakrejo drg Yekti Hapsari mengatakan, setiap satu nakes memantau kondisi minimal 10 warga yang menjalani isolasi mandiri. Pemantauan itu dilakukan secara daring. Jika memiliki kebutuhan mendesak, nakes langsung melakukan kunjungan. ”Kalau kunjungan, itu pasti ya jika kondisinya urgen,” kata Yekti kemarin (9/7).

Dia menambahkan, jika ada warga yang membutuhkan obat, obat-obatan diberikan oleh puskesmas. Obat tersebut, lanjut dia, baru sebatas vitamin. Obat-obatan lain akan diberikan sesuai dengan keluhan.

Kelurahan Krembangan Selatan melakukan hal serupa. Menurut Lurah Krembangan Selatan Sudirman, pemantauan dilakukan dengan melibatkan warga di satgas kampung tangguh. ”Di warga kami ada lima orang yang isoman. Dua keluarga. Itu semua kami pantau,” katanya.

Di Babat Jerawat, Benowo, warga terus meningkatkan kerja sama. Sebab, kian hari, semakin banyak warga yang terpapar Covid-19. ’’Biasanya, kami tracing itu hanya dari dua orang pasien yang positif. Sekarang sekali tracing bisa dari 10 orang positif, di berbagai RW. Jadi, hampir tiap hari data dari puskesmas itu masuk, lalu hampir tiap hari ada tracing,” kata Lurah Babat Jerawat Imam Agung.

Untuk itu, Imam bersama satgas kampung tangguh menguatkan koordinasi untuk membantu warga yang terpapar virus. Bahkan sebelum hasil tes swab PCR keluar. ’’Kalau sudah ketahuan positif, permakanan warga dapat dari kecamatan,” tambah Imam.

Lain halnya cerita di Keputih. Gawai Muhammad Cholil berdering. Dia mendapat laporan dari Covid Ranger RT 2, RW 9, Kelurahan Keputih, pada Kamis siang (7/7). Ada dua warga yang saturasi oksigennya rendah. Di bawah angka 70.

Dia pun bergerak cepat, mencari solusi agar warganya bisa segera mendapatkan pertolongan. Memang keduanya merupakan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Masuk klaster keluarga.

Kondisi saturasi oksigen yang rendah memang amat berbahaya bila tidak tertolong. Bisa-bisa nyawa melayang. Akhirnya, tim satgas Covid-19 RT 2 memutuskan untuk mengambil tindakan. Mereka menghubungi warga yang berprofesi dokter, yang juga masuk dalam tim Covid Ranger RT 2. ’’Akhirnya, dokter menyanggupi. Padahal, saat itu dokter yang kami mintai bantuan baru saja sembuh dari Covid-19,” katanya.

Akhirnya, berbekal pakaian hazmat yang dimiliki Covid Ranger itu, dilakukan pemasangan infus untuk membantu pemulihan. Juga pemberian bantuan oksigen. Pertolongan tersebut membuat keduanya masih mendapat harapan untuk sembuh. Kondisinya bisa pulih.

Itu baru satu kasus saja yang ditangani Cholil dan tim satgas Covid Ranger RT 2. Dalam catatannya, ada 57 keluarga yang sedang menjalani isoman. Pihaknya bersama satgas yang dibentuk memang dituntut untuk melakukan hal lebih dari satgas biasanya.

Pemkot Himpun Bantuan dari Warga

Penanganan Covid-19 di metropolis tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga menggerus anggaran. Karena itu, Kota Pahlawan membutuhkan dukungan dari warga. Pemkot pun merancang gerakan Surabaya Peduli.

Kemarin (9/7) pemkot mendapat bantuan dari sejumlah dermawan. Di antaranya, MKKS SMP Negeri, Kelompok Kerja Kepala SD (K3SD), serta sejumlah pihak swasta. Jenis donasi tersebut beragam. Ada uang tunai, sembako, serta masker.

Selepas menerima bantuan, Wali Kota Eri menjelaskan, untuk melawan virus korona, pemkot membutuhkan dukungan. Dengan gotong royong, pria 44 tahun itu optimistis pandemi bisa dilalui. Kondisi Surabaya semakin baik. ’’Kami tidak bisa menghadapi pandemi tanpa bantuan warga,’’ jelasnya.

Lewat Surabaya Peduli, pemkot menghimpun bantuan. Eri memastikan, sembako, masker, serta uang tunai itu sepenuhnya diberikan kepada warga. Terutama pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Suami Rini Indriyani itu bertekad, seluruh warga yang menjalani isoman tetap mendapatkan perhatian. Pemkot memberikan bantuan. Yaitu, makanan serta obat-obatan.

Untuk pemberian makanan, penyaluran dilakukan kelurahan dan kecamatan. Pasalnya, pemkot sudah menyerahkan kewenangan tersebut ke wilayah. Tujuannya, bantuan tepat sasaran.

Mantan kepala bappeko itu berharap, warga terus berkoordinasi dengan puskesmas serta kelurahan agar mendapatkan bantuan. ’’Sehingga kami bisa bergerak cepat,’’ jelasnya.

Bukan hanya pengobatan serta bantuan makanan. Pemkot juga melakukan langkah lain. Kegiatan 3T berjalan. Yakni, testing, tracing, serta treatment. Sementara itu, bantuan permakanan hingga kini masih disalurkan oleh kelurahan. Khususnya bagi mereka yang berstatus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam sehari, mereka mendapatkan jatah makan tiga kali.

’’Tetap ada permakanan untuk mereka. Saat ada yang terkonfirmasi dan menjalani isoman, dicek statusnya seperti apa. Bila MBR, dibantu pemenuhan kebutuhan pokoknya bila mereka berkenan dibantu oleh kami,” ujar Lurah Keputih Itaqwati Oetami.

Baca Juga: Pengantaran Jenazah Covid-19 di Surabaya Meningkat Tiga Kali Lipat

Dia menambahakan, ada kepala satuan tugas (Kasatgas) kelurahan yang saban hari membantu pendistribusian permakanan itu.

Hal yang sama diungkapkan Lurah Ploso Bambang Pontjo Mulyanto. Kelurahan akan menawarkan bantuan kepada warga yang sedang menjalani isoman. Namun, di wilayahnya, kebanyakan warga sekitar tempat tinggal sudah meng-cover kebutuhan yang sedang isoman.

SAATNYA PERHATIKAN YANG ISOMAN

– Pemkot perketat pemantauan isoman.

– Warga yang isoman diminta melapor ke puskesmas serta kecamatan agar penanganan berjalan cepat.

– Pemkot memberikan bantuan obat-obatan serta permakanan.

– Satgas serta RT/RW diminta ikut membantu penanganan isoman.

– Warga yang sakit diminta segera periksa kesehatan. Pasien bergejala diminta isolasi di HAH atau RS lapangan.

– Warga yang rumahnya tidak mencukupi untuk isoman diimbau menjalani isolasi di HAH dan RS lapangan.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.