[ad_1]
JawaPos.com – ’’Tidurku tidak nyenyak karena memikirkan Neymar dan (Kylian) Mbappe.” Begitu pengakuan manajer Manchester City Pep Guardiola sebelum menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes (29/4).
Selain memang dikenal sebagai pelatih pemikir, Pep harus memutar otak untuk bisa menangkal ancaman dua penyerang andalan PSG tersebut. Pengorbanan dan perjuangan Pep tidak sia-sia karena first leg semifinal Liga Champions 2020–2021 jadi milik City.
The Citizens menang 2-1 dengan Neymar dan Mbappe seolah dininabobokan. Satu-satunya gol PSG bukan tercipta oleh Neymar maupun Mbappe, melainkan kapten tim sekaligus bek tengah Marquinhos.
Lullaby alias lagu pengantar tidur untuk Neymar dan Mbappe diperagakan dengan baik oleh duet bek tengah City, Ruben Dias dan John Stones.
Neymar, misalnya, hanya mampu melepaskan dua tembakan mengarah ke gawang dari total empat tembakan.
Yang ironis adalah Mbappe. Striker yang di Liga Champions musim ini sudah mengemas 8 gol itu tak sekali pun mengancam gawang City yang dikawal Ederson Moraes.
Bertolak belakang dengan dua fase knockout sebelumnya ketika Donatello –julukan Mbappe– berhasil membobol gawang masing-masing FC Barcelona empat kali di 16 besar dan juara bertahan Bayern Muenchen dua kali (di perempat final).
”Baru kali pertama (dalam penampilan di Liga Champions) Kylian Mbappe tidak mampu melepaskan sekali pun tembakan ke gawang lawan,” tulis L’Equipe.
Begitu susahnya melepaskan diri dari kawalan Ruben, Mbappe hanya mencatat 29 kali sentuhan bola. Paling minim di antara pemain PSG yang bermain selama 90 menit kemarin. Bahkan, gelandang PSG Idrissa Gueye yang dikartu merah pada menit ke-77 masih bisa membukukan 46 kali sentuhan bola. ”Aku cuma mengikuti instingku,’’ kata Ruben Dias tentang kunci ”mengantongi” Mbappe seperti dikutip A Bola.
Bek yang baru musim ini membela City tersebut melakukan cara jitu dalam mematikan Mbappe. Tidak dengan man-to-man marking karena Mbappe memang punya kecepatan dan pergerakan dinamis. Yang dilakukan bek timnas Portugal berbanderol GBP 62,1 juta (Rp 1,25 triliun) itu adalah memotong bola-bola dari lini kedua PSG. Khususnya dari fullback kanan Alessandro Florenzi.
Perlu dicatat, musim ini Ruben sukses mematikan bomber-bomber top. Sebut saja top scorer Liga Champions saat ini, Erling Haaland, saat City mengeliminasi Borussia Dortmund di perempat final. Juga duo attacker Tottenham Hotspur, Harry Kane dan Son Heung-min, dalam final Piala Liga empat hari lalu (26/4).
Selain performa solid Ruben DIas, ada satu lagi resep sukses City meredam PSG. Yaitu, ketika Pep berani ’’mengkhianati” gaya permainan The Citizens. Terutama dalam satu jam pertama.
’’Kami lebih pasif. Dalam 10 sampai 15 menit akhir, kami baru berani lebih agresif,” beber Sang Filsuf –julukan Pep– di laman resmi UEFA.
Sementara itu, meski kalah dalam pertemuan pertama, Neymar menyebut bahwa remontada dalam second leg di Etihad Stadium (5/5) masih sangat terbuka. ”Perang ini masih berlanjut,’’ cuit striker asal Brasil itu seperti dilansir Le Parisien.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!