Bocah 6 Tahun yang Lolos dari Maut Akan Ditempatkan di Rumah Aman

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Keluarga dan saksi meminta penyidik Polres Gowa mengotopsi jenazah D, anak yang diduga tewas di tangan orang tua dengan bantuan kakek dan paman. Sebab, banyak hal yang perlu diluruskan terkait kematiannya.

’’Saya memang melihat kondisi korban. Dia meninggal dengan penuh luka,’’ kata Winarni, salah seorang tetangga korban di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kepada FAJAR kemarin (7/9).

D meninggal pada tengah malam 31 Agustus lalu. Pemuda 22 tahun itu diduga dicekoki orang tuanya, T dan H, garam dengan bantuan B, kakek, dan S, paman, sebagai bagian dari ritual. Sehari kemudian, AP, adik D, juga nyaris tewas di tangan orang-orang yang sama. Beruntung, bocah perempuan 6 tahun itu berhasil diselamatkan dan kini masih dirawat di rumah sakit.

Ani –sapaan akrab Winarni– mengaku sudah memberikan keterangan kepada penyidik Reskrim Polres Gowa. ’’Dan, saya tidak sepakat kalau kasus ini dikatakan hanya pengobatan. Mana ada pengobatan cungkil mata,’’ ungkapnya.

D memang dikabarkan dicungkil matanya. Mata AP juga sempat dicolok sang ibu, H, yang memimpin ritual.

Polisi telah menahan B dan S. Juga tiga orang yang diduga sebagai dukun dari apa yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai ilmu parakang: Sabir, Tintang, dan Muin. Sabir dan Tintang merupakan suami istri. Adapun T dan H dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar.

Suriani yang masih terhitung kerabat korban juga mendukung otopsi. ’’Karena memang informasi yang beredar, mata almarhum sudah tidak ada. Saya tidak tahu hal itu. Yang saya lihat, sebelah mata kirinya bengkak sekali,’’ katanya.

Penyidik belum memberikan kepastian akan melakukan otopsi. Sebab, sejumlah saksi masih dimintai keterangan. Termasuk tiga dukun yang menjebloskan puluhan orang ke apa yang oleh warga setempat disebut sebagai ajaran sesat.

’’Belum ditetapkan tersangka, masih dilakukan penyelidikan. Dan, saya belum bisa memberikan keterangan banyak,’’ kata Kasubbaghumas Polres Gowa AKP M. Tambunan kepada FAJAR kemarin.

Jika kondisi AP sudah pulih, lanjut dia, korban ditempatkan di rumah aman. Sambil mencari dan menilai siapa dari keluarga yang bisa mengasuhnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.