Cara Anies Balas Budi ke Petani yang Cukupi Kebutuhan Pangan Jakarta

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya kembali melakukan kerja sama. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kesepakatan bersama terkait kerja sama sistem resi gudang. Sistem resi gudang tersebut bisa menyimpan rata- rata 600 ton dengan target tahun 2021 sebanyak 1.000 ton.

Sebelumnya Food Station juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Cilacap terkait contract farming. Kolaborasi ini dinisiasi pada 2018 dengan areal sawah seluas 250 hektar.

Pada tahun 2019 bertambah menjadi 500 hektar; tahun 2020 850 hektar; dan target kerja sama pada tahun 2021 seluas 1.000 hektar. Rata-rata produktivitas 5,7 ton/hektar dan memberikan potensi hasil 5.700 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau 2.964 ton beras dengan Varietas Ciherang, Metik Wangi dan Muncul.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, berbagai kerja sama yang dikerjakan sejak 2018 ini merupakan kerja sama yang berkeadilan baik bagi Pemprov DKI Jakarta maupun petani-petani di daerah. Dia pun menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini.

“Yang menjadi tujuan kita dari kerja sama ini adalah satu, pemenuhan kebutuhan pangan di Jakarta terpenuhi dengan baik. Kedua, para petani memiliki sistem kerja yang memungkinkan mereka meningkat kesejahteraannya. Sehingga petani kita tidak terus menjadi yang paling akhir menikmati nilai tambah dari kegiatan produksi beras,” kata Anies dalam keterangannya, Minggu (25/4).

Anies juga menyatakan, kerja sama antardaerah khususnya dengan para petani di daerah merupakan usaha warga Jakarta melalui Pemprov DKI membalas budi kepada para petani. Sebab selama ini warga Jakarta memang memiliki ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.

“Kerja sama ini adalah bagian dari usaha Jakarta untuk membalas budi para petani yang telah menyediakan pangan bagi kebutuhan masyarakat di perkotaan. Jakarta memiliki ketergantungan yang amat tinggi kepada produk pertanian dari luar Jakarta dan tidak ingin hanya menerima berasnya dengan kualitas baik, tetapi tak memikirkan kesejahteraan petaninya,” papar Anies.

Anies mengatakan, sistem yang diadopsi Food Station seperti contract farming dan resi gudang, merupakan usaha untuk memastikan bahwa petani bisa mendapatkan manfaat yang makin baik dan besar. Sehingga lebih sejahtera.

“Ini bentuk kita ucapkan terima kasih, balas budi kepada para petani yang sudah menyiapkan pangan bagi kami yang tinggal di perkotaan,” tandasnya.

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.