Evakuasi Korban Bencana di NTT dan NTB, Jokowi: Lakukan Percepatan

oleh
kaltara

[ad_1]

JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada jajarannya untuk memberikan perhatian serius terhadap penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jokowi juga mendesak proses evakuasi dimaksimalkan mungkin. Termasuk juga korban-korban yang belum ditemukan. Untuk itu dirinya sudah meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk bisa memberikan bantuan semaksimal mungkin.

“Ada beberapa hal yang ingin saya tekankan yang pertama percepatan proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (6/4).

Jokowi juga meminta seluruh personel untuk ditambahkan. Hal itu karena masih ada beberapa titik yang belum terjangkau. Sehingga nantinya pemerintah dengan mudah memberikan bantuan.

“Dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya mengerahkan tambahan personil SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulai di NTT,  Pulau Alor, pulau Pantar dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban,” katanya.

Jokowi menuturkan, jika akses jalan darat terputus di NTT dan NTB, maka dirinya memerintahkan untuk bisa menempuh jalur laut dan udara.

Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19

“Saya minta kepada juga menteri-PUPR Untuk mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat, dan jika jalur darat masih sulit ditembus saya juga minta agar dipercepat pembukaan akses melalui laut maupun udara,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Siklon Tropis Seroja yang menerjang NTT telah menimbulkan bencana banjir bandang hingga tanah longsor. Berdasarkan data BNPB, ada 8.424 warga mengungsi akibat bencana ini.

Total korban meninggal dunia ada 128 orang, terdiri dari 67 orang dari Kabupaten Lembata, 49 orang di Flores Timur, dan 12 orang di Alor. Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian 28 orang di Kabupaten Alor, 23 orang di Flores Timur, dan 21 orang di Lembata.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.