Gerilya Politik, Nasdem dan PKS Sepakat untuk Hentikan Polarisasi

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan safari politik. Setelah menyambangi Golkar, kali ini partai oposisi itu sowan ke jajaran Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, pertemuan ini menyepakati bersama-sama belajar dari Pemilu 2019. Sebab di Pemilu 2019 lalu terjadi polarisasi atau pembelahan di masyarakat.

“Kita Nasdem dan PKS menyepakati dari pengalaman dan sejarah politik riwayat kontestasi demokrasi yang panjang di Indonesia agar dampak-dampak negatif seperti polarisasi dan pembelahan masyarakat pada saat kontestasi, demokrasi baik itu pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan legislatif harus bisa kita ini dengan membangun komunikasi komunikasi yang konstruktif,” ujar Johnny di Kantor Akademi Bela Negara Nasdem, Pancoran, Jakarta, Jumat (10/4).

Oleh sebab itu, pengalaman tersebut dijadikan pelajaran berharga bagi dua partai itu. Sehingga jangan sampai polarisasi tersebut terjadi terus-menerus.

“Bahwa sekali lagi pengalaman-pengalaman polarisasi setelah kontestasi demokrasi perlu kita kurangi sedapat mungkin, melalui kualitas demokrasi yang dari waktu ke waktu terus kita tingkatkan,” katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu juga menuturkan, pada pertemuan ini juga menyepakati untuk membangun dialog-dialog yang konstruktif demi kemajuan Indonesia.

Baca Juga: Reformasi ASN, Naik Pangkat Tiap Dua Tahun dan Usia Pensiun Ditambah

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, AHY: 1 Nyawa Prajurit TNI Sangat Berharga

“Nasdem dan PKS mendiskusikan dan membicarakan bahwa kita bersama sebagai bangsa saat ini mempunyai kekuatan besar yang harus kita lakukan bersama-sama untuk mengakhiri pandemi Covid-19, menangani pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Sementara terpisah, Presiden PKS Ahmad Syaikhu setuju agar perpolitikan ke depan harus semakin baik. Segala bentuk polarisasi harus segera dihilangkan dan masyarakat bisa bersatu.

“Sehingga tidak terpolarisasi yang kemudian menjadi beban berkepanjangan dalam kehidupan demokrasi bangsa,” kata Syaikhu.

Lebih lanjut Syaikhu menuturkan, demokrasi perlu ditingkatkan. Hal itu dilakukan supaya tidak terjadi polarisasi di masyarakat.

“Kami sangat mendukung agar supaya ke depan ini dalam perpolitikan, ini terjadi perpolitikan yang semakin kualitas peningkatan demokrasinya,” pungkasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.