JK Tertarik Metode Pengobatan Stem Cell, Apa Saja Manfaatnya?

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi perhatian pada perkembangan dunia medis terapi stem cell atau sel punca. Terapi itu merupakan terapi kepada sel-sel di tubuh kita dan memperbaiki regenerasi selnya. Stem cell seolah memberikan kekuatan kepada sel.

Bertemu dengan Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, JK datang ke Celltech Stem Cell Laboratory & Banking untuk melihat dan mencoba terapi Stem Cell di klinik VRC yang merupakan pusat pelayanan Stem Cell. Prof Deby didampingi oleh dr. Henry Suhendra, SpOT yang merupakan Presiden Vit D Society Indonesia, WOCPM Board of Accreditation Prof. Dr. Jafar Basri, MSc dan tim dokter lain.

Celltech berada di Vinski Tower yang diresmikan oleh Jusuf Kalla pada Juli 2016 dan Celltech adalah laboratorium riset, pengolahan dan penyimpanan sel punca. Lalu apa saja manfaat stem cell? Ternyata bisa untuk mengobati banyak penyakit.

Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, menjelaskan berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran, stem cell sangat bermanfaat untuk terapi penyakit degenreratif seperti diabetes, cerebral palsy, autis, penyakit autoimun, kelainan Orthopedic, Osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosi, trauma luka bakar, Multiple Sclerosis, Lupus, COPD, Dementia, Alzheimer, Parkinson, Kanker, dan lainnya. Untuk kecantikan juga bermanfaat.

Misalnya untuk menerapkan antiaging. Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah tubuh pasien itu sendiri.

“Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika,” jelas Dr. Deby secara daring baru-baru ini.

“Khasiatnya bervariasi, ada yang beberapa bulan. Diperbaiki hormonnya. Ada yang disuntikan, dan ada yang diinfuskan. Beda-beda frekuensinya. Ada yang harus 3x ada yang 10x,” tutur Prof Deby.

Menurutnya anti aging bersifat sangat individual (personal approach). Sehingga tak bisa disamaratakan pada masing-masing pasien.

“Masing-masing pasien tak sama. Anti aging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia. Sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini,” tegasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *