Jokowi: Kekerasan Myanmar Harus Segera Dihentikan 

oleh
pemulihan ekonomi

[ad_1]

JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kekerasan yang dilakukan aparat militer Myanmar terhadap warganya haruslah segera dihentikan. Hal itu, menjadi salah satu poin yang ditekankan saat bertemu delapan pemimpin negara ASEAN dalam ASEAN Leaders Meeting (ALM) yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/4).

“Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan, dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas,” ujar Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden.

Kemudian, dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing untuk memberikan komitmen. Komitmen pertama adalah penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan.

“Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus dimulai, tahanan politik harus segera dilepaskan dan perlu dibentuk Special Envoy ASEAN (utusan khusus ASEAN-Red) yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar,” katanya.

Permintaan komitmen ketiga adalah pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir Sekjen ASEAN bersama AHA Center.

Baca Juga: Reformasi ASN, Naik Pangkat Tiap Dua Tahun dan Usia Pensiun Ditambah

Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19

“Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tiga komitmen tersebut agar krisis di Myanmar dapat diatasi,” ungkapnya.

Jokowi bersyukur bahwa yang disampaikan Indonesia ternyata sejalan dengan disampaikan para pemimpin ASEAN. Sehingga dapat para pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus.

Sebagaimana diketahui, ASEAN Leaders Meeting (ALM) yang digelar hari ini dihadiri sembilan orang pemimpin negara-negara di Asia Tenggara.

Mereka adalah Presiden Jokowi, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, pemimpin militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

Kemudian, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Hassin, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.