Korban Jiwa Akibat Covid-19 Makin Banyak, India Mulai Kremasi Masal

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Warga Delhi, Nitish Kumar, terpaksa menyimpan jasad ibunya di rumah selama hampir dua hari sambil mencari ruang di krematorium kota tersebut. Itu menjadi sebuah tanda bahwa kematian semakin banyak di ibu kota India tempat kasus Covid-19 mengganas.

Pada Kamis (22/4), Kumar akhirnya mengkremasi jasad ibunya, yang meninggal karena Covid-19, di tempat kremasi masal darurat di sebuah tempat parkir sebelah krematorium di Seemapuri, timur laut Delhi.

“Saya mencari ke sana-sini tetapi semua krematorium mempunyai berbagai alasan. Salah satunya kehabisan kayu,” kata Kumar seperti dilansir Reuters.

Baca juga: India Makin Kritis, Pecahkan Rekor Penularan Global Covid-19

India mencatat jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia yakni 314.835 kasus pada Kamis (22/4), dengan gelombang kedua pandemi menghancurkan infrastruktur kesehatan yang lemah. Di Delhi saja, rumah sakit mengalami krisis pasokan oksigen, lonjakan kasus harian Covid-19 mencapai 26.000 orang.

Mereka yang kehilangan orang terkasih di ibu kota India, tempat 306 orang meninggal karena Covid-19 dalam sehari, beralih ke fasilitas darurat yang melakukan penguburan masal dan kremasi lantaran krematorium kewalahan.

Jitender Singh Shunty, penyedia layanan medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan hingga Kamis (22/4) malam, 60 jasad telah dikremasi di fasilitas darurat di lapangan parkir dan 15 jasad lainnya masih menunggu.

“Tak seorang pun di Delhi pernah menyaksikan pemandangan demikian. Anak-anak yang berusia 5 tahun, 15 tahun, 25 tahun sedang dikremasi. Pengantin baru dikremasi. Berat untuk melihatnya,” ungkap Shunty dengan mata berkaca-kaca.

Shunty mengatakan tahun lalu selama puncak gelombang pertama Covid-19 jumlah maksimal jasad yang dia bantu kremasinya adalah 18 jasad sehari, dengan rata-rata 8-10 per hari. Menurutnya, pada Selasa, 78 jasad dikremasi di satu tempat saja.

Kumar bercerita ketika ibunya, yang seorang petugas kesehatan pemerintah, terbukti positif Covid-19 pada 10 hari yang lalu, otoritas tidak mendapatkan tempat tidur rumah sakit untuknya.

“Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Hanya kamu yang bisa menyelamatkan keluargamu. Kamu sendiri,” katanya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.