Mal Tutup, Cuma Restoran dan Toko Obat yang Buka

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Sesuai aturan dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) soal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, per Sabtu (3/7), mal wajib ditutup.

Dari pantauan JawaPos.com, salah satu mal yang sudah tutup adalah Plaza Surabaya. Meski demikian, ada beberapa tenant yang tetap buka.

Mal tertua di Surabaya itu buka sejak pukul 10.00 WIB. Dari ratusan tenant, hanya tenant makanan, obat-obatan, dan supermarket yang buka.

Di teras depan, tampak belasan pria dengan jaket identitas driver online menunggu pesanan di McDonald’s yang hanya buka untuk delivery dan take away. Ketika akan masuk mal, petugas bertanya kepada satu per satu pengunjung.

Pengunjung dengan identitas jaket driver online diminta menunjukkan pesanan. Pengunjung biasa ditanya tujuannya. Bila pengunjung ingin ke supermarket atau toko obat, dipersilakan masuk. Bila tidak ada tujuan, dilarang masuk.

Di dalam, lampu dan eskalator dimatikan. Bahkan air conditioner juga tidak menyala. Semua tenant selain food and beverage, supermarket, dan toko obat tutup.

Istar Pakaja, General Manager Plaza Surabaya menjelaskan, dari 250 tenant, hanya ada15 yang buka. ”Dari 2.500 pekerja, hanya ada sekitar 50 orang. Semua dirumahkan,” terang Istar.

Empat akses pintu masuk dari parkiran pun ditutup. Parkir gedung juga tidak dibuka kecuali loading dock.

Istar mengaku terdapat perbedaan besar antara PPKM darurat denagn pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan tahun lalu. Sebab, tahun lalu beberapa tenant masih bisa buka. ”Misalnya, toko bahan bangunan. Sekarang jauh lebih ketat,” tegas Istar.

Dari 250 tenant, dia mencatat, hanya ada 5 persen tenant yang buka. Per 1 tenant, ada 2–3 karyawan. ”Sebelum PPKM pemasukan 70 persen. Saat ini besar kemungkinan, maksimum 10 persen,” ungkap Istar.

Untuk pengunjung, dia memperkirakan maksimum 100 orang pengunjung yang datang. ”Saya berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib kami. Sosialisasi baru pagi tadi dari Satpol PP,” ujar Istar.

Hal yang sama terlihat di Royal Plaza Surabaya. Mal di Jalan Frontage Road Ahmad Yani Surabaya itu tampak gelap. Namun, beberapa driver online dan taksi tampak keluar masuk dari dalam. Salah satu pengunjung yang datang adalah Esti Widyana.

”Saya tadi mau beli obat di toko skincare. Terus dari fasad depan terlihat gelap. Jadi saya pulang,” ujar Esti.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.